Basarnas Fokus Evakuasi Korban Sriwijaya Air
Berita Baru, Jakarta – Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya (Purn) Bagus Puruhito, menyatakan pihaknya akan fokus mencari dan mengevakuasi korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada hari keempat operasi pencarian, Selasa (12/1).
Menurutnya, evakuasi dan pencarian dilakukan dengan tiga teori, yakni dengan pencarian di atas permukaan laut, penyelaman, dan penyisiran maupun pemanfaatan alat deteksi sonar yang dimiliki kapal.
Bagus mengatakan, SAR Unit (SRU) Udara tetap melaksanakan searching di 3 sektor untuk menemukan debris atau serpihan kecil badan pesawat di permukaan laut yang selanjutnya ditindaklanjuti oleh SRU laut.
“Sementara area permukaan dibagi dalam 6 sektor. Perluasan area pencarian tersebut diperlukan mengingat sebagian serpihan pesawat maupun bagian tubuh korban hanyut terbawa arus,” katanya.
Sementara SRU bawah laut, tetap melaksanakan penyelaman di area jatuhnya pesawat.
Operasi SAR pada malam hari, menurut Bagus juga tetap dilaksanakan dengan mengerahkan kapal-kapal yang dilengkapi peralatan underwater seperti Side Scan Sonar, Multibeam Echosounder (MBES), Ping Locator, dan Remotely Operated Vehicle (ROV).
Jika menemukan obyek pencarian, lanjut Bagus maka akan diberikan marking (tanda) berupakan koordinat dan visual. Esok harinya, marking itu menjadi titik penyelaman tim gabungan penyelam untuk memastikan dan proses evakuasinya.
“Saya juga menginformasikan, untuk pencarian blackbox, Basarnas mendukung dan bekerja sama dengan KNKT masih melanjutkan pencariannya, dan malam ini kita melibatkan satu lagi KN Baruna Jaya dari BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi),” terangnya.
Bagus menegaskan bahwa protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 pun menjadi hal krusial di tengah-tengah pelaksanaan operasi SAR ini. Ia pun memerintahkan seluruh tim SAR gabungan melaksanakan rapid test antigen di Posko JICT 2 Tanjung Priok, Selasa (12/1/2021).
Ia menghimbau agar seluruh personil yang terlibat dalam pelaksanaan operasi SAR untuk selalu menerapkan protokol kesehatan. “Memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, harus benar-benar kita terapkan demi mencegah penyebaran virus Covid-19,” tegasnya.
Jumlah bagian tubuh (body remain) yang berhasil dikumpulkan tim SAR gabungan hingga Senin (11/1/2021) malam, sebanyak 74 kantong jenazah. Sedangkan potongan besar material pesawat sebanyak 24 dan serpihan kecil sebanyak 16 kantong.
“Untuk body remains atau bagian tubuh korban seluruhnya sudah kami serahkan ke DVI, dan untuk material pesawat kami serahkan kepada KNKT,” terang dia.
Tambahan signifikan temuan obyek pencarian itu diserahkan oleh Rigit Inflatable Boat (RIB) Basarnas sebanyak 28 kantong dan 1 kantong dari KRI Tjiptadi.
Ia menyatakan bahwa seluruh obyek pencarian tersebut merupakan hasil kerja keras tim SAR gabungan, baik dari Basarnas, TNI, Polri, Kementerian Perhubungan, Bakamla, KPLP, KNKT, BMKG, dan seluruh Potensi SAR baik di permukaan maupun di dasar air.
Adapun jumlah personil yang terlibat dalam operasi SAR secara keseluruhan sebanyak 3818 orang. Untuk alat utama (alut) yang digunakan meliputi 54 kapal, 18 Rigit Inflatable Boat (RIB), 3 helikopter, dan 33 ambulance.
Ia menegaskan bahwa tim SAR gabungan masih terus bekerja mencari obyek pencarian dengan kekuatan penuh. “Kami semua tetap semangat, tetap solid, dan tetap sinergi untuk mencari dan menemukan seluruh korban. Untuk itu, kami meminta doa dari seluruh masyarakat, agar operasi ini segera dapat kami selesaikan,” pungkasnya.