Banyaknya Imigran dari Timur Tengah dan Afrika Utara, Pemerintah Swedia Fasilitasi Pelatihan Bahasa Arab untuk Staf Perpustakaan
Berita Baru, Internasional – Pemerintah swedia danai pelatihan bahasa Arab kepada pegawai perpustakaan kota Helsingborg dan Malmö sebagai upaya memfasilitasi komunikasi antara pegawai dan sejumlah pengunjung yang sebagian besar berbahasa Arab.
Seperti dilansir dari Sputnik News, Rabu (4/11), proyek ini didukung secara finansial oleh Skåne County, dan partisipasinya bersifat sukarela.
Pengenalan kursus bahasa Arab di perpustakaan ini juga dilatarbelakangi oleh banyaknya permintaan. Sejak krisis migran tahun 2015, bahasa Arab telah menggantikan bahasa Finlandia sebagai bahasa kedua yang paling banyak digunakan di Swedia, dengan perkiraan 400.000 penutur.
“Ide ini lahir ketika kami mengundang (tamu dari) perpustakaan yang berbeda tempat orang-orang bekerja pada keberagaman,” kata Nina Olsson, pustakawan di perpustakaan kota di Malmö saat menjelaskan kepada Radio Swedia. Dia menekankan bahwa itu tidak wajib dan tidak ada pamrih. Namun, dia mengungkapkan harapannya bahwa “karya keberagaman” ini akan terus berlanjut dan “membuat riak di air”.
Ketika ditanyai apakah bahasa Swedia bukanlah cara integrasi yang lebih efektif, Olsson meyakinkan bahwa mereka “melakukan itu juga” dan menekankan bahwa bahasa Arab lebih seperti pelengkap.
Inisiatif baru ini disambut dengan antusias. Pustakawan Helsingborg Emelie Andersson yakin bahwa dia akan memanfaatkan keterampilan bahasa baru dengan baik.
“Mempelajari frasa sehari-hari yang dapat saya gunakan dalam pekerjaan membuat saya merasa lebih inklusif. Saya bekerja dengan anak-anak dan remaja, jadi saya merasa sangat baik juga untuk memastikan bahasa mereka, bahasa ibu mereka,” kata Andersson.
Setidaknya ada 155.000 penutur bahasa Arab di Swedia sejak awla 2010-an dan sejak saat itu jumlah kian naik karena Swedia menerima 163.000 imigran yang sebagian besar dari Timur Tengah dan Afrika Utara yang berbahasa Arab selama krisis migran 2015 saja. Sejak itu, penggunaan bahasa Arab diperkirakan telah melampaui bahasa Finlandia sebagai bahasa ibu kedua yang paling banyak digunakan di negara itu (dengan perkiraan 400.000 penutur berbanding 200.000 penutur bahasa Finlandia). Ada pameran buku, media lokal dan siaran nasional yang tersedia dalam bahasa Arab, yang dilaporkan telah menjadi bahasa utama di beberapa prasekolah, karena komunitas imigran cenderung berkumpul di sekitar kota-kota besar, seperti Malmö.