Bantu Tingkatkan Kesejahteraan Warga, Hasanuddin Wahid Bedah 300 Rumah Tak Layak Huni
Berita Baru, Malang – M. Hasanuddin Wahid, anggota DPR RI dapil Malang Raya menyalurkan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) untuk 300 rumah tak layak huni di Malang Raya.
Ada 300 rumah yang dibedah di Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu oleh Cak Udin, sapaan akrab anggota DPR RI kelahiran Batu ini. Cak Udin menyalurkan bantuan tersebut pada Minggu, 05 Juni 2022.
Cak Udin mengatakan bahwa program ini bagian dari menjalankan instruksi Ketum PKB Gus Muhaimin untuk membantu meningkatan taraf kehidupan masyarakat yang lebih baik, khususnya di sektor pembangunan.
“Rumah merupakan kebutuhan pokok, bagian dari papan. Sedangkan kebutuhan pokok atau primer lainnya adalah sandang (pakaian) dan pangan (makan). Rumah yang layak adalah cita-cita seluruh warga Indonesia,” terang Pria yang juga sebagai Sekjen DPP PKB tersebut.
Cak Hasan juga menambahkan bahwa rumah adalah surga bagi penghuninya. “Baiti jannati, rumahku surgaku”. “Tempat tinggal yang nyaman akan membawa ketenangan dan ketentraman bagi penghuninya,” imbuhnya.
Program BSPS merupakan bantuan pemerintah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk mendorong dan meningkatkan keswadayaan masyarakat dalam peningkatan kualitas rumah menjadi layak huni.
Program prioritas di RPJMN 2020-2024 dalam hal peningkatan infrastruktur pelayanan dasar dan peningkatan akses perumahan dan permukiman yang layak, aman, dan terjangkau salah satunya ialah program BSPS.
“Masing-masing penerima program BSPS mendapat fasilitas renovasi rumah dengan nilai maksimum Rp 20 juta. Waktu pengerjaannya untuk wilayah Malang Raya dimulai awal Juni 2022 hingga satu bulan ke depan,” jelas Cak Udin.
Cak Udin menerangkan bahwa program ini bekerjasama dengan pengurus PKB di masing-masing kecamatan. Tentu ada seleksi data, mana masyarakat yang layak menerima bantuan ini. Pemerintah desa setempat juga ikut membantu.
Anggota DPR RI Hasanuddin Wahid berharap bantuan ini bermanfaat bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan papan yang layak huni. “Untuk perawatan kita lepas setelah dibangun karena sifatnya stimulan. Ke depan akan terus ada dan dilanjutkan,” pungkasnya menegaskan. (Al/Muiz)