Bank of England Punya Amunisi untuk Mengatasi Krisis Ekonomi Akibat Virus Korona
Berita Baru, Internasional – Pada hari Rabu (113), Bank of England (BOE) mengumumkan pihaknya akan melakukan pemotongan suku bunga. Hal itu merupakan bagian dari upaya mereka untuk menahan goncangan ekonomi akibat virus korona yang telah merenggut nyawa setidaknya delapan orang di Inggris.
The Times mengutip Andrew Bailey selaku Gubernur BOE mengatakan bahwa BOE “tidak kehabisan amunisi” untuk menangani goncangan ekonomi serius di tengah wabah virus korona (COVID-19) yang sedang berlangsung.
Andrew Bailey, yang mulai menjabat pada 16 Maret, mengatakan bahwa baru-baru ini BOE memangkas suku bunga hingga 0,25 persen.
Mark Carney, untuk bagiannya, memuji kebijakan itu sebagai sesuatu yang bertujuan untuk meringankan “guncangan ekonomi yang bisa berakibat fatal dan berbahaya, namun harus bersifat sementara.”
Pernyataan mereka datang setelah BOE memangkas suku bunga utamanya pada rekor terendah pada hari Rabu (11/3) sebagai bagian dari tindakan darurat untuk menanggapi kejatuhan ekonomi akibat dari virus korona.
Pihak BOE juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa memangkas suku bunga akan “membantu menjaga perusahaan dalam bisnis dan membantu mencegah gangguan sementara yang akan menyebabkan kerusakan ekonomi yang lebih lama.”
Tak lama setelah itu, Rishi Sunak selaku Menteri Keuangan Inggris bersumpah untuk melakukan “apa pun yang diperlukan” untuk melindungi ekonomi nasional.
Ia kemudian mengumumkan akan ada keringanan pajak dan pengeluaran tambahan sebesar 30 miliar Pound Sterling atau setara dengan 39 miliar dollar. Tindakan itu merupakan salah satu bagian dari bantuan untuk pengangan virus korona yang ditargetkan bernilai sekitar 12 miliar Pound Sterling (15,5 miliar dollar).
Janji itu didahului oleh pernyataan BOE minggu lalu bahwa pihaknya bekerja sama erat dengan HM Treasury dan Financial Conduct Authority (FCA) – sert mitra internasional lainnya – “untuk memastikan semua langkah yang diperlukan dalam melindungi stabilitas keuangan dan moneter” di tengah wabah virus korona yang sedang berlangsung.
Saat ini, Inggris sudah mengkonfirmasi 382 kasus COVID-19, termasuk Menteri Kesehatan Inggris, Nadine Dorries. Virus Korona di Inggris telah merenggut nyawa setidaknya delapan warga Inggris.
Sumber | Sputnik News |