Bangga! Mendapatkan Kesempatan Melanjutkan Studi di China, Siswi Asal Medan Bagikan Pengalamannya

Berita Baru, Jakarta – Pendidikan tinggi di luar negeri menjadi impian yang menarik bagi banyak siswa di Indonesia. Peluang untuk memperoleh pengalaman baru, belajar di lingkungan akademik unggulan, serta membuka wawasan yang luas, menjadi daya tarik tak terelakkan. Hal tersebut yang juga dirasakan oleh Agnes Natalie, seorang siswi asal SMA Methodist 3 Medan yang kini berhasil mencapai keinginannya untuk belajar food science and engineering di Shanghai Ocean University.

“Sejak kecil memang sudah memiliki impian untuk berkuliah di luar negeri, ingin mencoba suasana yang baru juga dan ingin mengetes diri sendiri apakah mampu atau tidak bertahan sendirian di luar negeri”, ungkapnya.

Agnes juga menjelaskan bahwa terdapat beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan jenjang pendidikan tinggi ke luar negeri, salah satunya terkait dengan bahasa dan komunikasi.

“Cari teman yang jago berbahasa negara tersebut. Kalau bisa orang lokal sana karena ketika kita bingung untuk mengekspresikan kata yang ingin kita ucapkan, mau gak mau kita harus inisiatif cari tahu. Jadi, bisa sambil belajar”.

Pendekatan tersebut dapat membantu siswa untuk mengatasi hambatan bahasa dan mempercepat proses adaptasi ketika mereka tiba di negara tujuan. Komunikasi yang lancar dengan sesama mahasiswa dan penduduk lokal sangat penting dalam membangun hubungan, mendapatkan informasi, dan merasakan kehidupan di luar negeri dengan lebih mendalam.

Namun, persiapan untuk pendidikan di luar negeri tidak hanya sebatas bahasa dan komunikasi. Agnes menyoroti pentingnya mencari informasi dan mempersiapkan dokumen-dokumen yang mungkin dibutuhkan untuk kuliah di luar negeri sejak dini. Hal tersebut dikarenakan proses aplikasi beasiswa dan pendaftaran universitas di luar negeri seringkali memerlukan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, para calon mahasiswa perlu mengidentifikasi syarat-syarat pendaftaran, tenggat waktu aplikasi, serta persyaratan tambahan yang mungkin diperlukan, seperti transkrip nilai, surat rekomendasi, dan perencanaan studi.

Dalam mempersiapkan dirinya, Agnes dibantu oleh Yoedu Study Network, yakni sebuah lembaga konsultan pendidikan dan beasiswa untuk kuliah ke China yang memberikan layanan pendaftaran beasiswa jenjang diploma, degree, sampai dengan non-degree.

Agnes menyatakan, “Dari awal sudah dibina oleh Tim Yoedu. Dokumen apa saja yang perlu dipersiapkan, ada universitas dan beasiswa apa saja di China. Tim Yoedu siap membantu ketika kita kesusahan dalam mempersiapkan dokumen”.

Bantuan dari Tim Yoedu menjadi langkah tepat untuk memberikan kepercayaan diri kepada calon mahasiswa dalam menghadapi proses aplikasi yang seringkali rumit.

Hingga kini, Yoedu Study Network telah berhasil membantu lebih dari 200 siswa memperoleh beasiswa melalui pelayanan yang terpadu dan transparan. Kami juga telah memperoleh kepercayaan dari lebih dari 40 universitas terkemuka di China untuk menjadi perwakilan resmi di Indonesia dalam mengurus penerimaan mahasiswa baru.