Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Jet Tempur China
Jet tempur PLA termasuk J-10 (foto) memasuki ADIZ barat daya Taiwan sebelum dikejar oleh pesawat tempur Taiwan, menurut kementerian pertahanan. Foto: Handout via SCMP.

Balas Uji Coba Rudal Taiwan, China Kirim Jet Tempur ke ‘Area Respon’



Berita Baru, Internasional – Pada hari Rabu (9/9), jet tempur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China mendekati barat daya Taiwan tak lama setelah Taiwan memulai serangkaian uji coba rudal. Menurut Kementerian Pertahanan Taiwan, jet tempur tersebut kemudian dikejar oleh pesawat tempur Taiwan.

“Beberapa jet tempur Su-30 dan J-10 memasuki zona identifikasi pertahanan udara barat daya (ADIZ) Taiwan beberapa waktu sebelum mereka dikejar oleh pesawat tempur Taiwan,” tulis Kementerian Kertahanan Taiwan dalam sebuah pernyataan, dilansir dari SCMP.

Lebih lanjut, menurut pernyataan itu, di pagi hari jet tempur PLA tersebut memasuki ‘area respon’ yang terletak di sisi barat daya ADIZ Taiwan. Hal itu kemudian membuat Taiwan merespon untuk menanggapi situasi tersebut.

“Apa yang dilakukan Komunis China tidak hanya secara sepihak, tapi juga serius, melanggar perdamaian dan stabilitas di kawasan. Untuk ini kami sangat mengutuk tindakan mereka,” tulis pernyataan Kementerian Pertahanan Taiwan.

Sebagai respon, angkatan udara Taiwan telah memantau dengan cermat jet-jet PLA dan mengusir mereka dari ADIZ.

Kementerian Pertahanan Taiwan juga menegaskan kepada publik Taiwan, bahwa mereka harus yakin militer Taiwan dapat menanggapi insiden semacam itu dan melindungi kedaulatannya.

Beijing melihat Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan militer untuk membawa pulau itu di bawah kendalinya.

Namun, hubungan Beijing dan Taiwan telah memburuk di bawah pemerintahan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen yang ingin memerdekakan Taiwan.

Atas hal itu, PLA telah meningkatkan kegiatan militer di dekatnya sebagai bagian dari upaya untuk menekan pulau itu.

Sementara itu, menurut laporan media lokal Liberty Times, dengan mengutip seorang pengamat pesawat melaporkan bahwa jet tempur PLA mendekati wilayah barat daya setidaknya 24 kali antara pukul 07.07 dan 09.30.

Dikatakan angkatan udara Taiwan telah mengirim jet untuk membayangi pesawat China daratan dan memperingatkan mereka untuk pergi melalui radio.

Laporan itu mengatakan jet PLA telah memasuki ADIZ pada ketinggian mulai dari 1.500 meter (4.920 kaki) hingga 9.000 meter (29.530 kaki).

Kejadian itu terjadi setelah pukul 5 pagi dan 7 pagi pada Rabu (9/9), Institut Sains dan Teknologi Chung-shan Nasional yang didanai negara Taiwan melakukan sejumlah uji coba rudal yang tidak ditentukan. Uji boca itu dilakukan di lepas pantai selatan, timur dan timur laut Taiwan.

Menurut pernyataan lembaga tersebut, pada hari Kamis (10/9) besok, rencananya akan dilakukan lebih banyak uji coba senjata. Uji coba itu sendiri telah mendapatkan izin dari pihak berwenang termasuk kementerian transportasi dan badan perikanan.

Mereka merencanakan uji coba senjata itu dilakukan antara Selasa dan 17 September.

Tidak jelas jenis senjata apa yang sedang diuji coba karena ketinggiannya disebutkan ‘tak terbatas’.

Tetapi para ahli militer setempat mengatakan mereka bisa saja termasuk rudal permukaan-ke-udara (surface-to-air missiles), rudal jelajah supersonik jarak jauh dan senjata-senjata anti rudal lain yang semuanya memiliki jangkauan yang jauh.

Lembaga tersebut menolak berkomentar atau memberikan rincian lebih lanjut tentang uji coba rudal tersebut.

Laporan media Taiwan berspekulasi bahwa pesawat tempur PLA berusaha mengumpulkan informasi intelijen pada tes senjata, tetapi pakar pertahanan Chieh Chung percaya itu lebih merupakan unjuk kekuatan.

“Dari apa yang kementerian pertahanan tunjukkan, jet PLA, termasuk Su-30 dan J-10, sedang berlatih perang formasi,” kata Chieh, peneliti keamanan nasional senior di National Policy Foundation, sebuah wadah pemikir di Taipei, dilansir dari SCMP.

“Yang istimewa kali ini adalah bahwa pesawat mendekati ‘area respons’ di mana jet angkatan udara kami berdiri, yang berarti angkatan udara kami siap untuk mengambil tindakan jika pesawat PLA melanjutkan serangannya,” imbuh Chieh.

Dia mencatat bahwa pesawat tempur telah lebih dekat dari sebelumnya ke kepulauan Penghu Taiwan.

“Ini juga terlihat seperti PLA mencoba untuk menunjukkan kemampuannya dalam menyerang,” jelas Chieh.

Chieh menambahkan bahwa kemungkinan besar PLA memiliki pesawat pengintai dan kapal yang mengamati uji coba rudal.