Baku Mengklaim Pasukan Armenia Menyerang Permukiman Azerbaijan
Berita Baru, Internasional – Azerbaijan dan Armenia telah mencoba untuk melakukan perjanjian gencatan senjata tiga kali sejak eskalasi Nagorno-Karabakh pada akhir September lalu. Namun hingga kini pertempuran masih berlanjut, kedua belah pihak saling tuduh telah terjadi pelanggaran gencatan senjata.
Terbaru, Baku melaporkan bentrokan di Karabakh berlanjut pada Minggu pagi. Pada saat yang sama, pihak berwenang di Republik Artsakh yang memproklamirkan diri (Republik Nagorno-Karabakh) mengatakan bahwa pasukan Azerbaijan menyerang Stepanakert dalam semalam.
Otoritas Karabakh Mengatakan Azerbaijan Telah Melakukan Serangan Rudal di Stepanakert. Stepanakert menjadi sasaran serangan rudal berulang pada malam hari. Delapan rudal jarak jauh menghantam gedung apartemen, kawasan pemukiman, fasilitas umum, dan infrastruktur sipil lainnya.
Menurut data awal, tidak ada korban jiwa. Di permukiman lain, situasinya relatif relatif. tenang,” kata layanan darurat Nagorno-Karabakh dalam sebuah pernyataan, Minggu (08/11), dikutip dari Sputnik.
Konfrontasi militer antara Armenia dan Azerbaijan di sepanjang jalur kontak di wilayah Nagorno-Karabakh berkobar pada 27 September. Menyusul eskalasi, Yerevan mengumumkan darurat militer dan–untuk pertama kalinya–mobilisasi umum, sementara mobilisasi parsial diterapkan oleh Baku.
Konflik Nagorno-Karabakh pecah pada akhir 1980-an, dengan wilayah otonom berpenduduk mayoritas Armenia memproklamasikan kemerdekaan dari Azerbaijan pada tahun 1991. Akibatnya, Baku dan Yerevan melancarkan perang skala penuh antara 1992 dan 1994 yang merenggut nyawa sekitar 40.000 tentara dan warga sipil dari kedua sisi.
Gencatan senjata ditandatangani pada tahun 1994, dan konflik tetap membeku, sementara Republik Nagorno-Karabakh yang memproklamirkan diri terus menjadi negara yang tidak diakui.