BAC Serahkan Hasil Petisi Permintaan Audit Proyek Masjid Al Jabbar ke BPK
Berita Baru, Jakarta – Kelompok diskusi Beyond Anti Corruption (BAC) melanjutkan langkahnya dalam memperjuangkan tuntutan audit terhadap keseluruhan proyek pembangunan Masjid Al Jabbar.
BAC berhasil mengumpulkan lebih dari 2300 tanda tangan dalam petisi yang meminta Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Provinsi Jawa Barat untuk mengaudit keseluruhan proyek pembangunan Masjid Al Jabbar.
Bertempat di ruang lobby kantor BPK, perwakilan BAC diterima oleh bagian Humas BPK yang diwakili oleh M Kamil. Selain menyerahkan daftar pendukung petisi, BAC juga menyampaikan surat yang mengungkapkan berbagai potensi pelanggaran baik dalam hal aturan maupun akuntansi yang terkait dengan proyek pembangunan Masjid Al Jabbar.
Dalam pertemuan tersebut, Dedi Haryadi sebagai koordinator BAC menyoroti tiga potensi permasalahan di proyek tersebut, yaitu pemborosan keuangan negara, lemahnya pengawasan terhadap proyek, dan dugaan pelanggaran prosedur pengadaan barang dan jasa.
“BAC meminta BPK untuk melakukan audit menyeluruh terhadap proyek Masjid Al Jabbar mengingat kompleksitasnya, baik dari segi jumlah paket pekerjaan maupun durasi pembangunan,” demikian dalam rilis yang diterima Beritabaru.co pada Senin (19/6/2023).
Menurut Dedi hasil penelusuran BAC mengungkap adanya 22 paket pekerjaan yang melibatkan 26 perusahaan, dengan total durasi proyek mencapai kurang lebih sembilan tahun.
Dedi menekankan bahwa kompleksitas proyek tersebut rawan terhadap pelanggaran, termasuk kemungkinan adanya pihak yang mencari keuntungan pribadi dari proyek tersebut. Selain itu, BAC juga menemukan indikasi nepotisme dalam salah satu pekerjaan proyek.
Dedi menegaskan bahwa keinginan untuk mengaudit proyek Masjid Al Jabbar tidak hanya berasal dari kelompok mereka, tetapi juga dari lebih dari 2300 orang yang telah memberikan dukungan.
Mereka mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat dan mengajak semua pihak untuk terus mengawal proses audit tersebut. Salah satu cara yang diusulkan adalah dengan tetap menandatangani petisi mereka di laman change.org.
Dengan adanya upaya ini, diharapkan proyek pembangunan Masjid Al Jabbar dapat mengalami transparansi dan akuntabilitas yang lebih baik, serta mencegah terjadinya pelanggaran yang merugikan keuangan negara.