Atlit E-sport Ternyata Lebih Fit Dibanding Masyarakat pada Umumnya
Berita Baru , Australia – Pandangan masyarakat umumnya, atlit e-sport (video game) mungkin dilihat sebagai individu yang terlalu lama duduk, makan tidak sehat, dan banyak mengonsumsi minuman manis, tetapi sebuah studi baru menemukan bahwa para gamer ini justru sebaliknya.
Dilansir dari Dailymail.co.uk , sebuah tim dari Queensland University of Technology menemukan bahwa atlit e-sport dengan populasi hingga 21 persen lebih mungkin memiliki berat badan yang lebih sehat daripada rata-rata orang.
Survei tersebut juga mengungkapkan bahwa pemain e-sport ternyata merokok dan minum lebih sedikit daripada masyarakat umum dan secara signifikan beraktifitas lebih aktif sebagai hasil dari video game yang mereka mainkan.
Meskipun mayoritas pemain berada dalam kondisi prima, studi tersebut menemukan bahwa 4,03 persen pemain esports lebih cenderung mengalami obesitas yang tidak wajar daripada masyarakat umum.
Queensland University of Technology (QUT) melakukan studi tersebut dengan mensurvei sebanyak 1.400 gamer dari 65 negara. Studi pertama yang dilakukan adalah status BMI (Body Mass Index) dari sampel global pemain esports.
Peneliti esports QUT, Michael Trotter, mengatakan: “ Penemuan ini dapat menantang stereotip pemain yang tidak sehat dengan obesitas “ pada Rabu (2/12)
“ Ketika Anda memikirkan tentang e-sports, sering kali muncul kekhawatiran terkait perilaku duduk pemain dan kesehatan yang buruk sebagai akibatnya, dan penelitian tersebut mengungkapkan beberapa hasil yang menarik dan beragam,” tambah Michael.
Trotter dan timnya mengumpulkan survei dan menemukan bahwa pemain antara sembilan dan 21 persen lebih mungkin memiliki berat badan yang lebih sehat daripada masyarakat umum.
“ Sebagai bagian dari peraturan pelatihan mereka, atlet esports profesional menghabiskan lebih dari satu jam per hari untuk melakukan latihan fisik sebagai strategi untuk meningkatkan kemampuan saat bermain dan mengelola stres “ ungkapnya.
“ Hanya pemain tingkat atas yang disurvei memenuhi pedoman aktivitas fisik, dengan pemain terbaik berolahraga rata-rata empat hari seminggu.”
Seiring dengan memiliki berat badan yang lebih sehat, studi tersebut menemukan mayoritas atlit e-sport juga tidak merokok dan ternyata minum alkohol lebih sedikit daripada masyarakat umum.
Pemain e-sport 7,8 persen lebih mungkin untuk tidak minum setiap hari, dan dari para pemain yang minum hanya 0,5 persen yang dilaporkan minum setiap hari.
Dan hanya 3,7 persen dari gamer yang mengatakan bahwa mereka merokok setiap hari, dibandingkan dengan 18,7 persen populasi masyarakat umum non pemain di dunia.
“ Latihan dan aktivitas fisik berperan dalam kesuksesan dalam e-sports dan harus menjadi fokus bagi para pemain dan organisasi yang melatih para pemain e-sports, ” kata Trotter.
Artinya, ke depannya, para pemain muda akan memiliki lebih banyak alasan dan motivasi untuk aktif secara fisik.
“ Jalur e-sports dasar, seperti universitas e-sports dan sekolah menengah yang sedang berkembang, kemungkinan besar akan menjadi tempat terbaik bagi pemain esports muda untuk mengembangkan kebiasaan kesehatan yang baik bagi para gamer, “ tambahnya.