Atasi Permasalahan Sampah, Warga Lumpur Gresik Ajak Sejumlah Dinas Bangun Secren Penahan
Berita Baru, Gresik – Warga Kelurahan Lumpur, Kecamatan Gresik, Gresik bersama sejumlah Dinas gabungan yang terdiri dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas PUTR, Dinas PU Cipta Karya, LPMK, Tim Kotaku, dan Karang Taruna Pangaskarto melakukan koodinasi terkait penanganan sampah yang berasal dari laut dan menumpuk di sungai yang tepatnya tak jauh dari permukiman warga Kelurahan Lumpur. Rapat koordinasi bertempat di Balai Pasusunan, Kelurahan Lumpur, Gresik, Minggu (20/9).
Tumpukan sampah yang didominasi sampah rumah tangga tersebut masuk ke sungai yang tidak jauh dari permukiman akibat secren atau penahan sampah dibawah jembatan jebol.
Bagus Kurniawan, salah satu warga sekitar menuturkan bahwa secren dibawah jembatan sudah beberapa hari jebol. Sehingga, sampah yang terbawa arus laut masuk ke sungai dan menumpuk.
“Sudah beberapa hari ini secren atau filter penahan sampah masuk yang ada dibawah jembatan jebol, sehingga sampah masuk dan menumpuk ditengah sungai yang tepatnya dibelakang balai nelayan,” ujar Abi, Sapaan Akrabnya.
Lanjut Abi mengurai, permasalahan lingkungan ini sebelumnya telah ada tindakan dari para pemuda Karang Taruna pegiat lingkungan. Namun, hal ini belum cukup menjadi solusi banyaknya sampah yang menumpuk.
“Kemarin, pemuda karang taruna sudah melakukan giat bersih-bersih aliran sungai, namun karena volume sampah yang masuk banyak, maka tidak lama kemudian menumpuk lagi ditengah sungai,” jelasnya.
Sehingga, pihak-pihak terkait berinisiatif untuk bersama-sama mencari solusi atas persoalan ini.
“Malam ini kami rapat koordinasi dalam rangka mencari solusi atas persoalan yang sangat meresahkan ini, tentu dampak pencemaran lingkungan ini pasti sangat banyak, bisa jadi sumber polusi udara, sumber penyakit demam berdarah, dan banyak lagi, untuk itu kami rapat koordinasi malam ini,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Karangtaruna Pangaskarto, Ainur Rofiq menjelaskan, pihaknya telah melakukan beberapa kali upaya dan langkah kongkrit terkait penanganan tumpukan sampah ini.
“Atas inisiasi pemuda dan warga, kami sebelumnya sudah melakukan beberapa kali upaya pembersihan dan pemeliharaan sampah yang menumpuk ini, namun karena saking banyaknya, sehingga hal ini perlu difikirkan bersama untuk mencari solusi tepatnya,” ucapnya.
Dalam rapat pertemuan tersebut, ada beberapa hal yang menjadi kesepakatan bersama, diantaranya:
Pertama, akan dibuatkan secren dibawah jembatan agar sampah tidak ikut masuk.
Kedua, melakukan normalisasi atau pengerukan sungai dengan menggunakan alat berat.
Ketiga, merehabilitasi saluran air dan membuat pintu air dari arah laut.
Keempat, karang taruna pangaskarto (pemuda pegiat lingkungan) sebagai inisiator untuk memelihara dan memanfaatkan potensi yang ada.
Kelima, memanfaatkan potensi supaya bisa bernilai ekonomi.
Dalam waktu dekat, seluruh kesepakatan bersama ini akan ditindaklanjuti dan direalisasikan oleh dinas PU perkim. Dalam realisasinya, pihak Dinas PU Perkim dan PUTR akan menggunakan anggaran tahun 2021
Dari pihak PU perkim dan PUTR.