Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Asia Selatan Dihantam Hujan Lebat, Jutaan Orang Terdampar dan 221 Orang Meninggal
Wanita dan anak-anak menggunakan perahu untuk melewati banjir di Sunamganj di Bangladesh. Foto: AFP

Asia Selatan Dihantam Hujan Lebat, Jutaan Orang Terdampar dan 221 Orang Meninggal



Berita Baru, Internasional – Asia Selatan dihantam hujan lebat yang hingga mengakibatkan banjir dan tanah longsor telah menewaskan sedikitnya 221 orang, lebih dari 1 juta orang telah terdampar, dan ratusan ribu orang mengungsi selama sebulan terakhir, menurut para pejabat.

Mengutip Aljazeera, Jumat (17/7) di India, para pejabat mengatakan bahwa banjir dan tanah longsor menewaskan 16 orang lebih di timur laut dan delapan orang tewas dalam membangun runtuh di Mumbai. Secara total, India jumlah korban banjir dan longsor di India mencapai 101 orang.

Kamis (16/7), di Mumbai enam orang tewas tertimbun dua bangunan runtuh, kata pejabat setempat. Sebagian besar penduduk meninggalkan rumahnya, dan sebagian kecil memilih tetap tinggal.

Sementara itu, di Nepal, Kementerian Dalam Negeri Nepal melaporkan lebih dari 117 orang meninggal dalam sebulan terakhir akibat banjir dan tanah longsor. Setidaknya 47 orang dilaporkan hilang dan 126 lainnya cedera

Lalu di Banglades, Kementerian Bencana dan Pertolongan melaporkan tiga orang meninggal akibat banjir dan tanah longsor. Lebih dari 1 juta orang telah terdampar sejak banjir melanda Bangladesh akhir bulan lalu.

Hujan deras dan derasnya air sungai dari hulu India menciptakan kekacauan di Bangladesh. Bangladesh adalah sebuah negara berpenduduk 160 juta orang yang dilintasi oleh 230 sungai.

Hujan lebat menyebabkan Sungai Brahmaputra meluap di negara bagian Assam India akhir bulan lalu. Luapan itu menggenangi sebagian besar Tibet, India, dan Bangladesh karena negara itu dilalui oleh Sungai Brahmaputra.

Selain itu, luapan Sungai Brahmaputra juga memicu tanah longsor dan memaksa sekitar 3,6 juta orang untuk pergi meninggalkan rumahnya.

Kepala Otoritas Manajemen Bencana Assam, M.S. Mannivanan mengatakan bahwa pihak berwenang menyelamatkan sekitar 4.000 orang yang terjebak oleh gelombang banjir di berbagai bagian Assam.

Sekitar 36.000 orang yang rumahnya hancur atau tenggelam telah berlindung di hampir 300 kamp bantuan pemerintah.

Selain itu, banjir juga membanjiri sebagian besar Taman Nasional Kaziranga India, di mana di situ merupakan rumah bagi sekitar 2.500 badak bercula satu yang langka.

Sementara itu, di negara bagian Bihar sebelah timur, setidaknya sembilan sungai yang meluap akibat hujan lebat di Nepal melampaui tingkat bahaya mereka dan menggenangi banyak desa, salah satunya Sungai Gandak. Sungai Gandak menyapu jalan penghubung jembatan bernilai jutaan dolar yang baru dibangun di distrik Gopalganj Bihar. Akibatnya transportasi di daerah itu terganggu.

Kamis (17/7), Pusat Peringatan Banjir Bangladesh mengatakan banjir dapat memburuk pada awal minggu depan karena meningkatnya kerusakan di wilayah yang luas di sepanjang sungai Brahmaputra dan Teesta. Situasinya akan tetap tidak stabil selama dua minggu ke depan