Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Gambar uji coba nuklir Korea Utara yang dirilis oleh KCNA pada 28 Januari 2022. Foto: KCNA.
Gambar uji coba nuklir Korea Utara yang dirilis oleh KCNA pada 28 Januari 2022. Foto: KCNA.

AS, Korea Selatan dan Jepang Khawatir, Korea Utara Kembali Luncurkan Rudal Balistik



Berita Baru, Seoul – Pada Sabtu (5/3), Korea Utara kembali luncurkan rudal balistik, terhitung yang ke sembilan sejak awal tahun 2022. Peluncuran itu membuat AS, Korea Selatan dan Jepang khawatir jika Korea Utara akan melakukan uji coba senjata besar-besaran.

Militer Korea Selatan mengatakan peluncuran tersebut datang dari lokasi dekat Sunan, di mana bandara internasional Pyongyang berada. Wilayah tersebut telah menjadi lokasi uji coba sebelumnya, termasuk peluncuran terakhir pada 27 Februari, ketika Korea Utara mengatakan pihaknya menguji sistem untuk satelit pengintai.

Kemudian, Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi mengatakan proyektil Korea Utara mencapai ketinggian 550 km (340 mil) dan terbang 300 km (190 mil), mirip dengan perkiraan militer Korea Selatan dengan ketinggian 560 km dan jarak 270 km.

Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang mengecam peluncuran tersebut dan khawatir jika Korea Utara bersiap untuk melakukan uji coba senjata besar-besaran dalam waktu dekat.

Kishi mengatakan setelah peluncuran rudal terbaru Korea bahwa Korea Utara tampaknya sedang bersiap untuk meluncurkan satelit mata-mata dalam waktu dekat.

Kishi juga mgatakan Korea Utara mungkin melanjutkan pengujian senjata nuklir atau rudal balistik antarbenua jarak jauh (ICBM).

“Langkah signifikan di mana Korea Utara mengembangkan teknologi peluncuran misilnya bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan oleh negara kita dan kawasan sekitarnya,” kata Kishi, dikutip dari Reuters, Sabtu (5/3).

Peluncuran tersebut terjadi hanya beberapa hari sebelum pemilihan presiden Korea Selatan.  Di Korea Selatan warga sudah memberikan suara awal menjelang pemilihan presiden hari Rabu depan (9/3).

Dewan Keamanan Nasional (NSC) mengutuk peluncuran rudal tersebut, mengatakan “penembakan rudal balistik berulang yang belum pernah terjadi sebelumnya” oleh Korea Utara bertentangan dengan perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea.

Korea Selatan akan “memantau lebih dekat fasilitas nuklir dan rudal Korea Utara” termasuk fasilitas reaktor nuklir utamanya di Yongbyon dan sisi uji senjata nuklir Punggye-ri, kata NSC, menurut pernyataan dari Gedung Biru kepresidenan.

Tidak segera jelas apa yang mendorong peningkatan pemantauan situs nuklir.

Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS mengutuk peluncuran rudal tersebut sebagai pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Peluncuran itu menunjukkan ancaman yang ditimbulkan oleh senjata pemusnah massal dan program rudal Korea Utara terhadap tetangganya dan kawasan secara keseluruhan, kata juru bicara Departemen Luar Negeri.