AS Kembangkan Rudal Hipersonik Baru, Trump: Harus Lebih Unggul dari Milik Rusia dan China
Berita Baru, Internasional – Pada hari Jumat (15/5), Fox News menyiarkan video Presiden Trump di hadapan para wartawan. Dalam video itu, Presiden Trump mengatakan Amerika Serikat (AS) saat ini sedang mengerjakan ‘Rudal Super Duper’ yang dirancang 17 kali lebih cepat dari yang mereka miliki sekarang.
Menurut Presiden Trump, spesifikasi rudal baru harus lebih unggul dari rudal hipersonik yang saat ini dikembangkan oleh Rusia dan China.
Beberapa jam setelah melakukan wawancara itu, Sekretaris Bagian Pers Departemen Pertahanan AS Jonathan Hoffman mengkonfirmasi apa yang dikatakan oleh Presiden Trump melalui akun Twitter resminya.
Jonathan Hoffman mengatakan bahwa Pentagon sedang mengembangkan rudal hipersonik canggih seperti yang disebut oleh Presiden Donald Trump untuk melawan musuh mereka.
Sebelum Presiden Trump mengatakan rencananya kepada Fox News, Eksekutif Angkatn Udara AS (USAF) Will Rooper mengatakan dalam jumpa pers pada akhir April bahwa USAF tertarik untuk memulai program prototipe baru yang berkaitan dengan teknologi rudal jelajah hipersonik dalam waktu dekat.
Will Rooper mengatakan bahwa dunia sedang dalam perlombaan untuk menguasai teknologi rudal hipersonik dan AS akan memastikan tidak akan diam saja dan akan ikut membuat scramjet dan rudal jelajah.
Di samping itu, Asisten Direktur Hipersonik AS Michael White mengatakan bahwa Pentagon sedang berusaha mengejar ketinggalan dengan Rusia dan China dalam hal pengembangan senjata scramjet dan hipersonik.
Untuk melakukan itu, pemerintah AS meminta dana sedikitnya US$ 3,2 miliar untuk program pengembangan senjata hipersonik pada tahun fiskal berikutnya. Jumlah itu meningkat US$ 500 juta dari tahun 2020.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov menggaris bawahi bahwa Moskow tidak dapat melakukan dialog dengan Washington mengenai senjata hipersonik Rusia yang baru mereka ciptakan tanpa diskusi menyeluruh tentang proyek-proyek hipersonik AS.
Rusia juga tengah berencana untuk membuat sistem antirudal global dan menyebarkan senjata mereka di luar angakasa.
“Kami tidak dapat mengabaikan proyek-proyek militer AS ini, karena kami melihatnya sangat tidak stabil dalam hal bidang strategis,” tegas Ryabkov.