Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Perundingan Nuklir
Foto: @USArmsControl

AS Keluhkan Ketidakhadiran China dalam Perundingan Nuklir AS-Rusia



Berita Baru, Internasional – Pada hari Senin (22/6), Marsekal Billingslea selaku Utusan Khusus Presiden AS untuk Pengendalian Senjata mengecam ketidak hadiran China dalam perundingan nuklir trilateral (AS-Rusia-China) yang dimulai di Wina pada pagi tadi.

“Perundingan Wina akan dimulai. China tidak tampak. Beijing masih bersembunyi di balik #GreatWallofSecrecy tentang kecelakaan nuklirnya, dan banyak hal lainnya. Kami akan melanjutkan dengan #Rusia, meskipun demikian,” cuit Billingslea melalui akun resmi Twitter-nya.

Cuitan @USArmsControl

Ketika diundang, China sudah mengatakan bahwa pihaknya menolak untuk hadir. Ketidakhadiran China dalam perundingan itu berarti musnahnya harapan AS tentang trilaterisasi perjanjian New START.

China diharapkan kehadirannya pada pertemuan trilateral itu karena dianggap mempunyai persenjataan nuklir, meskipun diyakini oleh media persenjataan nuklir China jauh lebih kecil daripada persenjataan nuklir AS dan Rusia.

Dengan demikian, perjanjian nuklir New Start tetap hanya dilakukan oleh Rusia dan AS.

Harapannya, perundingan di Wina itu akan fokus pada masa depan perjanjian New Start yang berakhir Februari 2021 dan merupakan pertahanan terakhir hubungan Rusia dan AS.

Perundingan itu akan dilakukan oleh Billingslea dari pihak AS, dan Sergey Ryabkov (Wakil Menteri Luar Negeri Rusia) dari pihak Rusia.

Sebelumnya, perundingan antara AS dan Rusia seperti ini juga pernah terjadi di Wina pada tanggal 16 Januari 2020. Namun, perundingan itu terpaksa harus berhenti karena pandemi COVID-19.

Mengutip Sputnik, Rusia berulang kali mengajak AS untuk kembali melanjutkan pembicaraan, namun selalu diacuhkan hingga muncul dugaan AS enggan memperpanjang perjanjian New Start. Namun, kini Rusia menyambut baik dimulainya perundingan yang menentukan New Start.