AS Jatuhkan Sanksi kepada China, Rusia dan Korea Utara atas Dugaan Proliferasi Senjata
Berita Baru, Internasional – Departemen Luar Negeri AS mengumumkan bahwa Washington telah menjatuhkan sanksi kepada enam entitas yang berbasis di China, Rusia, dan Korea Utara karena diduga terlibat dalam kegiatan proliferasi.
“Amerika Serikat hari ini mengumumkan sanksi terhadap lima entitas dan individu yang berlokasi di Rusia dan DPRK dan satu entitas di Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk aktivitas proliferasi di bawah Iran, Korea Utara, dan Undang-Undang Nonproliferasi Suriah (INKSNA),” kata Departemen Luar Negeri dalam siaran pers pada hari Kamis.
Sanksi tersebut menargetkan entitas Rusia, Ardis Group dan PFK Profpodshipnik bersama dengan individu Rusia, Igor Aleksandrovich Michurin. Langkah tersebut juga termasuk sanksi terhadap entitas Korea Utara Biro Urusan Luar Negeri Ilmu Pengetahuan Alam Kedua (SANS FAB) dan individu Ri Sung Chol (alias Ri Su’ng-ch’o’l) karena diduga mentransfer barang-barang sensitif ke program rudal Korea Utara.
Seperti dilansir dari Sputnik News, peralatan Instrumen Zhengzhou Nanbei China juga ditambahkan ke dalam daftar sanksi karena diduga memasok Suriah dengan peralatan yang dikendalikan oleh rezim nonproliferasi senjata kimia dan biologi Grup Australia, menurut rilis tersebut.
Sanksi telah diumumkan untuk jangka waktu dua tahun yang mencakup batasan pengadaan, bantuan, dan ekspor pemerintah AS.
Juru bicara Departemen Luar Negeri, Ned Price, mengatakan bahwa pengenaan sanksi terhadap entitas China menarik perhatian pada peran entitas RRT dalam proliferasi dan kekurangan dalam penerapan kontrol ekspor RRT dan rekam jejak nonproliferasinya.
“Kami akan terus bekerja untuk menghalangi program ini dan menggunakan otoritas sanksi kami untuk menyoroti pemasok asing, seperti entitas di RRC dan Rusia yang menyediakan bahan dan teknologi sensitif ke DPRK dan Suriah,” katanya.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menjauh dari apa yang dilaporkan media pemerintah sebagai jenis baru rudal balistik antarbenua (ICBM) dalam foto tak bertanggal yang dirilis pada 24 Maret 2022 oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korea Utara. – Sputnik Internasional, 1920, 24.03.2022
Korea Utara Berhasil Menguji Rudal ICBM Hwasong-17 dalam Peluncuran Terbaru, kata Media DPRK.
Sebelumnya, kantor berita negara Korea Utara melaporkan bahwa negara tersebut telah berhasil menguji coba rudal balistik antarbenua Hwasong-17 untuk pertama kalinya sejak diperkenalkan pada tahun 2017. Peluncuran tersebut dikatakan dihadiri secara pribadi oleh pemimpin negara itu, Kim Jong Un.