Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Seorang anggota tentara militer China meneropong kapal militer fregat Taiwan Lan Yang yang ada di dekatnya. China mengadakan latihan di perairan sekitar Taiwan sebagai tanggapan atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi baru-baru ini. Foto: Lin Jian/Xinhua/AP.
Seorang anggota tentara militer China meneropong kapal militer fregat Taiwan Lan Yang yang ada di dekatnya. China mengadakan latihan di perairan sekitar Taiwan sebagai tanggapan atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi baru-baru ini. Foto: Lin Jian/Xinhua/AP.

AS Dikabarkan Siapkan Sanksi Baru Bagi China Jika Menyerang Taiwan



Berita Baru, WashingtonAmerika Serikat sedang mempertimbangkan opsi untuk memberikan paket sanksi baru terhadap China, yang bertujuan untuk mencegahnya menyerang Taiwan, menurut sumber yang dekat dengan masalah tersebut.

Amerika Serikat sebelumnya juga telah memberikan beberapa sanksi terhadap perdagangan dengan China, termasuk yang paling utama adalah investasi teknologi, chip komputer dan peralatan telekomunikasi lainnya.

Bocoran paket sanksi baru itu berbeda, karena sanksi baru itu akan mengadopsi sanksi di luar tindakan tersebut.

Sumber tersebut tidak memberikan perincian tentang apa yang sedang dipertimbangkan, tetapi gagasan sanksi terhadap ekonomi terbesar kedua di dunia dan salah satu mata rantai terbesar rantai pasokan global menimbulkan pertanyaan tentang kelayakan.

“Potensi pengenaan sanksi terhadap China adalah latihan yang jauh lebih kompleks daripada sanksi terhadap Rusia, mengingat keterlibatan AS dan sekutunya yang luas dengan ekonomi China,” kata Nazak Nikakhtar, mantan pejabat senior Departemen Perdagangan AS, dikutip dari Reuters.

Reuters tidak dapat mempelajari perincian tentang sanksi spesifik apa yang sedang dipertimbangkan, tetapi beberapa analis menyarankan militer China dapat menjadi fokusnya.

“Gambaran besar, pembicaraan sanksi awal kemungkinan akan berkisar pada membatasi akses China ke teknologi tertentu yang diperlukan untuk mempertahankan operasi militer melawan Taiwan,” kata Craig Singleton dari Foundation for Defense of Democracies.

Gedung Putih menolak berkomentar mengenai masalah tersebut.

Kementerian Luar Negeri China dan Kedutaan Besar China di Washington tidak segera menanggapi permintaan komentar.

China mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri. Bulan lalu China bahkan menembakkan rudal ke pulau itu dan berlayar dengan kapal perang melintasi perbatasan laut Taiwan setelah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi mengunjungi Taipei. China menganggap kunjungan itu sebagai provokasi.

Pembicaraan AS mengenai sanksi dimulai berkaca dari Rusia yang menginvasi Ukraina, dan melihat reaksi China setelah kunjungan Pelosi ke Taiwan menambah urgensi pemberian sanksi.

Pemimpin China Xi Jinping berjanji untuk membawa Taiwan kembali menjadi wilayahnya, bahkan tidak mengesampingkan jika harus menggunakan kekuatan.