AS dan Taliban Tandatangani Kesepakatan Damai
Berita Baru, Internasional – Sebuah kesepakatan damai yang bertujuan untuk memulai penarikan pasukan AS dari Afghanistan telah ditandatangani di ibukota Qatar, Doha, pada hari Minggu (29/2).
Perunding AS dan Taliban menandatangani perjanjian sekitar jam 4 sore waktu setempat yang memungkinkan adanya pengurangan pasukan Amerika dan menargetkan gencatan senjata permanen.
Sebagaimana dilansir dari CNBC, Minggu (1/3), Afghanistan menyambut dengan gembira kabar ini sebagai sebuah upaya mengakhiri perang terpanjang di Amerika yang terjadi sejak lebih dari 18 tahun yang lalu ketika Presiden George W. Bush memerintahkan pemboman sebagai tanggapan atas serangan 11 September 2001.
Pasukan AS akan dikurangi menjadi 8.600 dari sekitar 13.000 dalam waktu 135 hari setelah penandatanganan yang berlangsung di hotel Sheraton dengan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo. Penarikan lebih lanjut akan tergantung pada pertemuan kondisi kontra-terorisme tertentu, tetapi tujuannya adalah untuk penarikan lengkap pasukan AS dan NATO dalam 14 bulan, menurut pernyataan bersama.
Saat berpidato dalam audiensi di Doha, Pompeo mengatakan perjanjian tidak akan berarti apa-apa jika tindakan konkret tidak diambil atas komitmen dan janji. Utusan khusus AS, Zalmay Khalilzad, menandatangani perjanjian damai bersama kepala negosiator Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar. Kesepakatan ini telah melalui pembicaraan formal lebih dari satu tahun.
Dalam momentum pemilihan, Trump akan maju kembali tahun ini untuk memenuhi janji penarikan pasukan dari Timur Tengah. Ia mengatakan pada hari Jumat (28/2), bahwa “kita akan memiliki jalan yang kuat ke depan untuk mengakhiri perang di Afghanistan dan membawa pasukan kita pulang” jika Taliban dan pemerintah Afghanistan memenuhi komitmen mereka. Taliban telah berjanji untuk tidak membiarkan ekstrimis menggunakan tanah Afghanistan untuk menyerang pasukan AS atau sekutu.
“Komitmen-komitmen ini mewakili langkah penting menuju perdamaian abadi di Afghanistan baru, bebas dari al-Qaeda, ISIS dan kelompok teroris lainnya yang akan berusaha untuk membahayakan kita.” Kata Trump menambahkan.
AS telah menghabiskan lebih dari $ 750 miliar untuk perang di Afghanistan dan menelan puluhan ribu jiwa di semua pihak.
Saat berbicara di Doha, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan organisasinya siap untuk menyesuaikan dan mengurangi kehadirannya di negara itu. Namun, ia mencatat bahwa kehadiran itu dapat meningkat lagi jika kondisi memburuk.
Kesepakatan itu juga termasuk pembebasan para pejuang dan tahanan politik dan penghapusan sanksi terhadap anggota Taliban pada bulan Agustus tahun ini.