Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store
Jet tempur angkatan udara AS dan Korea Selatan melakukan penerbangan formasi saat latihan militer di lokasi yang tidak diketahui identitasnya, Korea Selatan, 7 Juni 2022. Foto: Kementerian Pertahanan/Yonhap via Reuters.

AS Akan Beri Respon “Kuat dan Tegas” Ke Korea Utara Jika Kembali Menguji Senjata Nuklir



Berita Baru, Seoul – Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman mengatakan akan ada tanggapan “kuat dan Tegas” dari Amerika Serikat (AS), Korea Selatan dan dunia jika Korea Utara kembali menguji senjata nuklir.

“Setiap uji coba nuklir akan sepenuhnya melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB [dan] akan ada tanggapan cepat dan kuat terhadap uji coba semacam itu,” kata Sherman kepada wartawan pada hari Selasa (7/6) setelah pembicaraan dengan mitranya dari Korea Selatan, Cho Hyun-dong, di Seoul.

Sherman menambahkan: “Seluruh dunia akan merespons dengan cara yang kuat dan jelas. Kami siap.”

Ada kekhawatiran yang berkembang bahwa Korea Utara, yang telah melakukan peluncuran rudal dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya tahun ini, akan segera menguji senjata nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017.

Sebelumnya, pada hari Senin (6/6), pasukan Korea Selatan dan AS menembakkan delapan rudal permukaan-ke-permukaan di lepas pantai timur Korea Selatan sehari setelah Pyongyang melepaskan rentetan rudal balistik jarak pendek.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan bahwa langkah Korea Utara untuk memperluas fasilitas utama di situs nuklir utamanya di Yongbyon terus maju.

“Sebuah atap telah dipasang di lampiran ke Fasilitas Pengayaan Centrifuge yang dilaporkan, jadi ruang tambahan (annex) sekarang selesai secara eksternal,” kata kata Kepala IAEA Rafael Grossi dalam pernyataan triwulanannya kepada Dewan IAEA pada hari Senin (6/6), dikutip dari Reuters.

“Di dekat reaktor air ringan (LWR), kami telah mengamati bahwa gedung baru yang telah dibangun sejak April 2021 telah selesai, dan konstruksi telah dimulai pada dua gedung yang berdekatan,” imbuhnya.

Dia juga mencatat bahwa di Punggye-ri, situs uji coba nuklir Korea Utara, ada indikasi bahwa salah satu bagian yang dikenal sebagai adit telah dibuka kembali, mungkin sebagai persiapan untuk uji coba nuklir.

Situs itu dibongkar pada 2018 setelah pertemuan puncak antara pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.

“Melakukan uji coba nuklir akan bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB dan akan menjadi perhatian serius,” kata Grossi.

Selama kunjungannya ke Seoul, Sherman menegaskan kembali bahwa pemerintah AS tetap terbuka untuk pembicaraan.

Diskusi tentang denuklirisasi telah terhenti sejak runtuhnya pertemuan puncak antara Kim dan Presiden AS saat itu Donald Trump di Vietnam pada 2019.

“Amerika Serikat tidak memiliki niat bermusuhan terhadap DPRK. Kami terus mendesak Pyongyang untuk menghentikan aktivitas destabilisasi dan provokatifnya dan memilih jalur diplomasi,” kata Grossi, merujuk pada nama resmi Korea Utara, Democratic People’s Republic of Korea (DPRK).