Arti dan Cara Mencegah Anemia Terbaru
Berita Baru, Tips – Anemia adalah kondisi medis yang berpotensi serius di mana tubuh Anda tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat, ini pada gilirannya berarti Anda tidak dapat membawa oksigen ke seluruh tubuh dan akhirnya lelah / lelah.
Tubuh rata-rata pria mengandung sekitar 12 liter darah dan tubuh wanita sekitar 9 liter darah. Darah menyumbang 7-8% dari total berat badan kita dan terdiri dari 45% sel darah (sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit) dan 55% plasma.
Sel darah merah (RBC) adalah sel yang paling melimpah dalam darah; Mereka mengandung protein khusus yang disebut ‘hemoglobin‘ yang membantu dalam mengangkut oksigen ke berbagai bagian tubuh. Kehadiran hemoglobin dalam darah memberinya warna kemerahan.
Apa itu Anemia?
Anemia adalah suatu kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen yang cukup ke seluruh tubuhmu.
Saat mengalami anemia, kondisi hemoglobin dalam darah juga rendah. Hemoglobin merupakan protein utama dalam sel darah merah yang diperlukan untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Jika tubuhmu memiliki sel darah merah yang terlalu sedikit atau abnormal, atau tidak cukup hemoglobin, akan terjadi penurunan kapasitas darah untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh. Hal ini dapat menyebabkan tubuhmu jadi mudah lelah dari biasanya.
Menurut World Health Organization (WHO), penyakit anemia ini merupakan masalah kesehatan masyarakat global yang serius, karena dapat memengaruhi anak-anak dan wanita hamil.
Diperkirakan ada sekitar 42% anak berusia kurang dari 5 tahun dan 40% wanita hamil di seluruh dunia menderita anemia. Sedangkan di Indonesia itu sendiri, angka penderita Anemia didominasi oleh kategori remaja sebesar 32% atau tiga dari sepuluh remaja Indonesia menderita penyakit anemia.
Gejala Anemia
Akibat dari kondisi tubuh yang kekurangan sel darah merah dan hemoglobin, jaringan atau organ dalam tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup hingga organ dalam tubuh tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya.
Gejala anemia sering diabaikan karena bisa diawali dari gejala yang ringan, sehingga mungkin untuk kamu untuk tidak menyadarinya.
Gejala penyakit anemia yang timbul bisa seperti: kelelahan, sakit kepala/pusing, tubuh terasa limbung dan akan pingsan, sesak nafas, detak jantung cepat, nyeri di beberapa bagian tubuh seperti tulang, dada, perut, dan persendian, kulit pucat/kuning, tangan dan kaki terasa dingin.
Bagaimana mencegah anemia
Setelah memahami mengapa anemia terjadi, dan apa gejala anemia, Anda dapat membuat rencana komprehensif untuk mencegahnya terjadi.
Untuk membantu pembentukan sel darah merah dalam tubuh serta untuk menjaga pasokan sel darah merah agar tetap sehat, kamu dapat melakukan tips berikut agar dapat mencegah dari anemia:
1. Perbanyak Konsumsi Sayur-Sayuran Hijau
Dilansir melalui healthline, sayur-sayuran hijau bermanfaat untuk penyakit anemia, terutama yang berwarna gelap, adalah salah satu sumber utama zat besi yang bermanfaat bagi tubuh untuk pembentukan sel darah merah. Sayur-sayuran hijau yang dapat dikonsumsi diantaranya adalah: bayam, daun kale, brokoli, sawi, dan kubis.
2. Minum Air Putih Agar Tetap Terhidrasi
Sebanyak 70% kandungan dalam tubuh manusia adalah air. Konsumsi air putih sebanyak 8 gelas per hari memiliki banyak manfaat baik untuk tubuh, selain untuk menjaga suhu tubuh agar tetap terdehidrasi, dengan mengonsumsi air putih di pagi hari juga bermanfaat untuk meregenerasi pembentukan sel-sel baru dalam tubuh, termasuk sel darah merah.
3. Berolahraga Secara Teratur
Berolahraga merupakan sebuah solusi untuk mencegah penyakit, dengan berolahraga secara teratur, tubuh dapat bekerja memompa oksigen serta meregenerasi organ dalam tubuh untuk dapat bugar. Olahraga yang bisa dilakukan untuk mencegah anemia diantaranya mulai dari yang ringan seperti jalan santai, lari, berenang, dan bersepeda.
4. Konsumsi Vitamin Tambahan
Tambahan vitamin yang dapat dikonsumsi untuk mencegah anemia ada vitamin C, zat besi, vitamin B12, dan vitamin B9 (asam folat). Kandungan beberapa vitamin ini dapat dikonsumsi dalam bentuk suplemen sesuai anjuran dokter, dan juga terdapat secara alami di tiap makanan yang kita konsumsi tiap hari, seperti daging merah, sayuran berdaun hijau, buah-buahan dan kacang-kacangan kering.