Argentina Desak Pengalihan Masalah Kedaulatan Kepulauan Falkland ke Dalam Agenda PBB
Berita Baru, Internasional – Argentina telah meminta Inggris untuk mengalihkan masalah kedaulatan Kepulauan Falkland, atau juga dikenal sebagai Malvinas, ke dalam agenda Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kata kementerian luar negeri negara itu pada Kamis (2/3) seperti dilansir dari Sputnik News.
“Menteri Luar Negeri Argentina Santiago Cafiero memberi tahu (Menteri Luar Negeri Inggris James) dengan cerdik bahwa pemerintah Argentina menghentikan pernyataan bersama pada 13 September 2016, yang dikenal sebagai pakta Foradori-Duncan,” kata kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan.
“Selain itu, diplomat top Argentina mengusulkan untuk melanjutkan negosiasi tentang kedaulatan Kepulauan Malvinas dan menawarkan untuk mengadakan pertemuan untuk menguraikan agenda negosiasi di platform PBB di New York.”
Menurut kementerian, pakta Foradori-Duncan tidak sesuai dengan resolusi Majelis Umum PBB, yang merekomendasikan agar kedua belah pihak menahan diri untuk tidak membuat keputusan yang memerlukan perubahan sepihak dalam sengketa kedaulatan kepulauan tersebut.
Menteri Luar Negeri Inggris, James Cerdik, menanggapi permintaan Argentina mengenai Kepulauan Falkland dengan mengatakan bahwa ini adalah wilayah pemerintahan sendiri dari Inggris.
“Kepulauan Falkland adalah milik Inggris,” tweet sekretaris itu, menambahkan bahwa “penduduk pulau memiliki hak untuk memutuskan masa depan mereka sendiri – mereka telah memilih untuk tetap menjadi Wilayah Luar Negeri Inggris yang berpemerintahan sendiri.”
Ada perselisihan lama antara Argentina dan Inggris mengenai kedaulatan atas Kepulauan Falkland. Pada tahun 1982, pecah perang antar negara yang berlangsung beberapa minggu dan diakhiri dengan kekalahan negara Amerika Latin tersebut.
Pakta Foradori-Duncan disimpulkan pada tahun 2016 setelah pembicaraan antara Wakil Menteri Luar Negeri Argentina, Carlos Foradori dan timpalannya dari Inggris, Alan Duncan. Pernyataan bersama berbicara tentang kemungkinan penerbangan langsung antara Kepulauan Falkland dan negara ketiga dengan transfer ke Argentina.
Dokumen tersebut, yang tidak lolos Kongres Argentina, juga mengindikasikan bahwa pemerintah pada masa Presiden Mauricio Macri dan Perdana Menteri Inggris Theresa May berencana untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan Falklands, termasuk perdagangan, perikanan, navigasi, dan produksi hidrokarbon.
Pada 2019, gugatan diajukan terhadap Macri karena menyerahkan wilayah udara Kepulauan Falkland kepada pemerintah Inggris. Dalam sebuah memoar yang dirilis tahun lalu, Duncan mengatakan bahwa Foradori sedang mabuk saat merundingkan perjanjian tersebut.