Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Minyak ARab Saudi
(Foto: REUTERS / Maxim Shemetov)

Arab Saudi: Tidak Benar Kalau Kami Ingin Menghancurkan Harga Minyak



Bahkan, Arab Saudi akan berusaha untuk lebih lanjut memotong produksi minyak dan mencapai keseimbangan pasar, “yang merupakan kepentingan produsen minyak serpih. Ini bertentangan dengan pernyataan yang dibuat oleh Rusia dan keinginannya, yakni menjaga harga minyak serpih tetap rendah, sehingga mempengaruhi produksi minyak serpih,” imbuhnya.

Selain itu, Menteri Luar Negeri Arab Saudi juga meminta pihak Rusia dan pihak-pihak lain dalam kesepakatan OPEC+ untuk mengadakan pertemuan darurat dalam rangka mencapai kesepakatan baru guna memulihkan keseimbangan di pasar global.

Pada awal Maret, anggota kesepakatan OPEC+ gagal menyepakati perihal pengurangan tambahan atau perpanjangan pengurangan produksi minyak. Setelah gagalnya inisiatif kesepakatan OPEC +, Arab Saudi meningkatkan produksi minyaknya sekitar 30 persen dan juga mulai menawarkan minyak mentahnya dengan harga terendah. Beberapa media mengatakan bahwa Arab Saudi bahkan berusaha merebut pasar minyak dari Rusia di AS dan Eropa.

Efek dari tindakan Arab Saudi tersebut menciptakan efek bumerang. Dalam efek bumerang, harga minyak turun, dengan minyak berjangka Brent (oil futures) secara dramatis berfluktuasi ke posisi terendah dalam 2 dekade terakhir selama beberapa minggu terakhir. Pada hari Jumat (3/4), harga minyak berjangka Brent sedikit meningkat, berada di atas USD32.


SumberSputnik News