Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Apresiasi Peluncuran TAKE Depik Bener Meriah, BKF: Promosikan Inovasi Ini

Apresiasi Peluncuran TAKE Depik Bener Meriah, BKF: Promosikan Inovasi Ini



Berita Baru, Jakarta – Peneliti dan analis senior Badan Kebijakan Fiskal – Kementerian Keuangan (BKF-Kemenkeu) Joko Tri Haryanto terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan peluncuran inovasi kebijakan Transfer Anggaran Berbasis Ekologi (TAKE) Kabupaten Bener Meriah, pada Kamis (18/2) melalui diskusi secara virtual.

Pada sesi tanggapan, Joko menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Bener Meriah, GeRAK Aceh, dan The Asia Foundation (TAF) yang telah berhasil melahirkan inovasi penting.

Menurutnya, kebijakan ini akan dicatat dalam sejarah dan akan dipelajari oleh banyak orang di masa mendatang khususnya berkaitan dengan konsep ecological fiscal transfer (EFT).

“Selamat kepada bapak dan ibu di kabupaten bener meriah yang telah melakukan inovasi. Kebijakan ini akan dicatat oleh sejarah, akan dipelajari banyak orang,” kata Joko.

Inisiatif insentif fiskal berbasis ekologi ini, lanjut Joko, akan menjadi momentum bagi daerah untuk bergerak maju menuju masa depan yang lebih cerah.

“Selamat sekali lagi bagi Bener Meriah telah menjadi bagian dari daerah yang telah menerapkan EFT di Indonesia,” ungkapnya.

Joko juga menjelaskan bahwa penerapan konsep EFT di Indonesia memiliki berbagai variasi dan multilevel. Saat ini Provinsi Kalimantan Utara telah menerapkan kebijakan Transfer Anggaran Provinsi Berbasis Ekologi (TAPE). Sedangkan TANE di tingkat nasional masih dibahas secara intensif.

Adapun Kabupaten Jayapura, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Kubu Raya, dan Kabupaten Siak telah menerapkan kebijakan TAKE.

“Hari ini Bener Meriah menjadi Kabupaten kelima di Indonesia yang menerapkan TAKE. PR kita adalah mendorong TANE di tingkat Nasional juga jalan,” paparnya.

Secara konseptual Joko menerangkan bahwa EFT ala Indonesia yang diterapkan dengan skema TAKE, TAPE dan TANE merupakan bagian dari reformasi penganggaran ekologis.

“Alokasi tidak proper akan didorong menjadi alokasi yang proper,” jelasnya.

Secara khusus ia berpesan kepada birokrasi dan organisasi masyarakat sipil agar terus menerus mempromosikan inovasi-inovasi kebijakan seperti TAKE Depik Kabupaten Bener Meriah ini, agar dikenal oleh para pemangku kepentingan kunci, dan publik secara luas.

“Pesan kepada teman-teman birokrasi dan masyarakat sipil. Jangan lupa memarketingkan inovasi ini. Karena kalau tidak dimarketingkan, maka dorongannya kurang kuat,” pungkasnya.