Aparat Injak Kepala Warga Papua, Komisioner KOMNAS HAM Buka Suara
Berita Baru, Jakarta – Tersebar di media sosial sebuah video yang menunjukkan tindakan keji dan biadab oknum aparat keamanan kepada warga Papua. Terlihat dalam video berdurasi 1 menit 21 detik aparat menginjak kepala orang asli Papua (OAP) yang diduga penyandang disabilitas.
Kejadian tersebut mendapat tanggapan dari Komisioner KOMNAS HAM, Beka Ulung Hapsara melalui akun Twitter pribadinya. Dalam cuitannya ia menyindir pernyataan seorang Menteri yang mengatakan akan membuang ASN ke Papua Kalau tidak bekerja.
“Belum lama ada menteri yang mengatakan akan membuang ASN ke Papua kalau tidak bisa kerja. Kemarin 2 aparat keamanan nginjak kepala orang Papua karena keributan kecil di Warung. Celakanya tetap saja ada yang membela dengan mengatakan yang mereka lakukan benar,” ungkapnya.
Dalam video yang diunggah LBH, kejadian bermula saat warga Papua itu didatangi dua orang di sebuah warung. Orang tersebut kemudian menyodorkan bingkisan, namun ditolak.
Orang asli Papua itu tampak kesal. Ia memukul tangan pria yang menyodorkan bingkisan. “Kau dengar saya tidak,” ucap pria yang memberikan bingkisan plastik hitam.
Warga Papua yang belum diketahui identitasnya itu tampak emosi, sontak ia membuka bajunya. Tiba-tiba datang dua orang aparat, lalu menyeret orang asli Papua itu ke trotoar dan menginjak kepalanya hingga menjerit kesakitan.
Menurut Beka Ulung Hapsara perlakuan yang merendahkan martabat orang papua tidak hanya bisa dipulihkan dengan infrastruktur, penyediaan lapangan kerja, pendidikan ataupun pertumbuhan ekonomi.
“Pemulihan dan penghormatan hak sipil politik masyarakat papua juga harus dilakukan negara,” tukasnya.