Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Antisipasi Corona, AS Dan Jerman Waspada
Presiden AS Donald Trump (Foto:Istimewa)

Antisipasi virus Corona, AS dan Jerman Waspada



Berita Baru, Internasional – Virus Corona menyebar lebih cepat di Eropa, Timur Tengah dan bagian lain dunia daripada di Cina di mana virus pertama kali muncul di pusat kota Wuhan pada akhir tahun lalu.

Setelah pertama kali teridentifikasi di China, kemudian menyebar ke Italia, Iran, Korea Selatan, Estonia, Denmark, Georgia, Brazil, Pakistan, Swedia, Norwegia, Yunani, Rumania dan Algeria.

Selain itu virus juga dilaporkan dari Jepang, Singapura, Vietnam, Thailand, Filipina dan Negara ASEAN lainnya.

Berikut ini perkembangan terbaru terkait virus corona dari berbagai negara pada Kamis (27/2).

Amerika Serikat Siapkan Anggaran

Pemimpin kursi Mayoritas Senat AS, McConnell berharap untuk menghitung kebutuhan anggaran untuk penanganan virus corona dalam waktu dua pekan.

Ketika berbicara di Senat, ia meyakini bahwa Senate Appropriations Committee akan menyetujui undang-undang tersebut.

“jumlah yang tepat … pada saat ini untuk memastikan kebutuhan negara kita sepenuhnya didanai”. Ujar McConnel.

McConnel mengharapkan Senat dapat menetapkan undang-undang pendanaan untuk penanganan virus corona dalam dua pekan ke depan.

“Saya berharap mereka dapat bekerja dengan cepat, sehingga Senat dapat menetapkan undang-undang dalam dua minggu ke depan”. Kata Politisi Partai Republik tersebut.

Jerman Cermati Dampak Ekonomi

Menteri Ekonomi Jerman, Peter Altmaier mengharapkan virus corona hanya memiliki efek terbatas pada ekonomi global.

Tetapi ia memperingatkan hal itu sangat tergantung pada bagaimana perkembangan situasi kedepan.

“Beberapa hari yang lalu saya mengharapkan dampak terbatas pada ekonomi dunia. Itu sangat tergantung pada perkembangan situasi”. Kata Altmaier kepada wartawan.

Dia menambahkan bahwa perusahaan dapat melaksanakan pekerjaan jangka pendek jika situasi di Jerman memburuk.


PenerjemahAhmad Dafit
SumberAhjazeera