Angkatan Laut AS: Crozier Dibebas Tugaskan Karena Penilaian Buruk
Berita Baru, Internasional – Pada hari Kamis (2/4), Sekretaris Angkatan Laut AS Thomas Modly mengadakan konferensi pers. Dalam konferensi pers itu, Modly menjelaskan bahwa Crozier tidak dibebaskan dari tugas karena menulis surat itu, melainkan karena Crozier mengirim surat itu ke luar rantai komando.
Modly mencatat, bahwa dengan melakukan itu, Crozier sama saja dengan “membunyikan alarm peringatan yang tidak perlu.” Hal ini juga bisa merusak segala upaya yang dilakukan Angkatan Laut AS dalam mengendalikan virus.
Modly juga menambahkan bahwa Crozier “menunjukkan penilaian yang sangat buruk” di tengah pandemi virus korona. Kemudian, mengirim surat itu secara luas adalah “sama sekali tidak perlu dilakukan.”
“Ini sama saja menciptakan persepsi orang-orang bahwa Angkatan Laut AS tidak melakukan upaya penyelamatan, bahwa pemerintah tidak berusaha melakukan upaya penyelamatan, dan itu tidak benar,” ujar Modly.
“Tidak mudah bagi saya untuk membuat keputusan ini. Dalam pikiran saya, Saya tidak ragu, bahwa Kapten Crozier melakukan apa yang menurutnya adalah demi keselamatan dan kesejahteraan krunya,” imbuh Modly.
Bocornya Surat
Mengenai surat munculnya surat dari Crozier pada hari Senin (30/3) dari Crozier, Modly mengatakan kepada wartawan pada hari Rabu (1/4), “Saya tidak tahu siapa yang membocorkan surat Crozier kepada media. Itu menjadi sesuatu yang melanggar prinsip-prinsip tata tertib dan disiplin yang baik, jika memang dia bertanggung jawab. Tetapi Saya tidak tahu itu.”
Surat dari Crozier itu diterbitkan oleh San Fransisco Chronicle pada hari Selasa (31/3). Di situ, Crozier menulis, “Meminta semua sumber daya yang tersedia di NAVADMIN [Navy Personnel Command] dan CDC [US Centers for Disease Control and Prevention] agar diberikan kamar karantina yang sesuai untuk seluruh kru saya sesegera mungkin.”
“Ini akan membutuhkan solusi politik, tetapi itu adalah hal yang benar untuk dilakukan. Kami tidak berperang. Pelaut tidak perlu mati. Jika kita tidak bertindak sekarang, kita gagal untuk merawat dengan baik aset kita yang paling tepercaya – angkatan laut kita,” lanjut surat itu.
Kapal perang USS Theodore Roosevelt berlabuh di Guam pekan lalu setelah beberapa anggota awaknya dinyatakan positif COVID-19. Menurut sumber anonim yang berbicara kepada San Francisco Chronicle, sekarang ada sekitar 200 kasus COVID-19 di USS Theodore Roosevelt.
Sekitar dua minggu sebelumnya, yang merupakan masa inkubasi virus, kapal itu berlabuh di pelabuhan Vietnam, Da Nang. Anggota kru melakukan kontak dengan penduduk setempat. Data terbaru oleh worldometers.info menunjukkan bahwa setidaknya ada 227 kasus virus korona di Vietnam.
Sumber | Sputnik News |