Andrei Belousov: Kegagalan OPEC+ Karena Inisiatif Arab
Berita Baru, Internasional – Wakil Perdana Menteri Pertama Rusia, Andrei Belousov mengatakan, terjadinya ketidaksepakatan baru-baru ini terkait perjanjian pembatasan produksi minyak OPEC+ hingga berakibat pada penurunan harga minyak adalah karena “inisiatif Arab.”
“Rusia tidak pernah dalam posisi menjatuhkan harga minyak. Ini adalah inisiatif mitra Arab kami. Sebenarnya, perdana menteri sudah berbicara tentang ini. Saya dapat mengkonfirmasi hal ini sejak saya berpartisipasi dalam pertemuan di mana arahan disusun,” ujar Belousov kepada penyiar Rossiya 1.
Menurut Belousov, keinginan dari Rusia adalah ingin mempertahankan perjanjian OPEC+.
“Setidaknya untuk seperempatnya, dengan kemungkinan perpanjangan selama satu tahun. Tapi mitra Arab punya keinginan berbeda,” Belousov menambahkan.
Sejak awal Maret, harga minyak telah turun setengah dari nilainya. Hal ini karena adanya penurunan permintaan yang sudah diperkirakan akibat gagalnya kesepakatan pembatasan produksi minyak OPEC+ dan pandemi virus korona. Setelah negara-negara OPEC+ gagal untuk menyetujui, para analis pasar minyak mulai memprediksi adanya “perang harga” oleh para eksportir utama.
Menurut laporan media, Arab Saudi berusaha mengurangi pangsa pasar tradisional Rusia dengan cara menawarkan minyak dengan diskon besar-besaran.
Kerajaan Arab Saudi secara resmi mengumumkan peningkatan pengiriman minyak pada bulan April menjadi 12,3 juta barel per hari, 300.000 barel per hari lebih tinggi dari kapasitas produksinya.
Sementara itu, pada hari Jumat (20/3), Dmitry Peskov selaku juru bicara pemerintah Rusia mengatakan bahwa Rusia dan Arab Saudi tidak sedang dalam kondisi “perang harga” di pasar minyak. Ia menjelaskan bahwa kemerosotan harga minyak di pasar adalah karena “situasi yang tidak menguntungkan secara global.”
Sumber | Sputnik News |