Ancaman Krisis Pangan: Produksi Beras Januari 2024 Terancam
Berita Baru, Jakarta – Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, mengungkapkan bahwa produksi beras pada bulan Januari 2024 menghadapi ancaman pangan yang serius karena lahan yang baru ditanami mencapai 500 ribu hektare, setengah dari target 1 juta hektare yang diinginkan.
Dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, Amran Sulaiman menyampaikan keprihatinannya, “Ini sudah tanam 500 ribu, itu berbahaya di Januari. Harusnya satu juta baru bisa bernapas. Sekarang kering kerontang, ini cuma 500 ribu, separuh dari kebutuhan. Sudah pasti kita kesulitan di Januari.”
Namun, Kementerian Pertanian (Kementan) berencana meningkatkan penanaman hingga mencapai 1 juta hektare lahan pertanian hingga pertengahan bulan ini, menjelang Februari, agar produksi beras dapat terjamin.
Amran Sulaiman menekankan, “Bulan ini kami kejar sampai pertengahan nanti 1 juta. Artinya Februari nanti aku aman. Tapi Januari yang kita akan panen nanti enggak. Ini cuma 500 ribu.”
Sementara itu, Plt Sekretaris Jenderal Kementan Prihasto menjelaskan bahwa musim tanam mengalami keterlambatan akibat fenomena El Nino. Waktu panen yang biasanya dimulai pada bulan Oktober tertunda hingga November dan Desember.
“Kemarin Agustus, September, Oktober, belum turun hujan. Turun hujannya baru akhir November dan Desember, jadi panen agak mundur,” ungkap Prihasto.
Ancaman krisis pangan ini juga diperkirakan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, yang memperkirakan musim panen padi tahun depan akan mundur sekitar dua bulan. Ia menyatakan, “Karena masa tanam terlambat, masa panen padi baru akan dimulai pada April, Mei, dan Juni 2024.”