Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Ancaman Demokrasi El Salvador: Presiden Klaim Dirinya Sebagai Diktator Paling Keren di Dunia
(Foto: Secretaria de Prensa de la Presi/Reuters)

Ancaman Demokrasi El Salvador: Presiden Klaim Dirinya Sebagai Diktator Paling Keren di Dunia



Berita Baru, Internasional – Diplomat AS di El Salvador, memperingatkan adanya ancaman demokrasi di Salvador, setelah Presiden Nayib Bukele mencantumkan deskripsi “diktator paling keren di dunia” di profil Twitternya.

Pernyataan tersebut menyusul pencatatan lima hakim agung Salvador ke dalam daftar “aktor yang tidak demokratis dan korup.” Kedutaan AS di San Salvador mengatakan tindakan itu diambil karena para hakim memilih untuk mengizinkan pemilihan kembali presiden, yang jelas-jelas melanggar konstitusi.

“Apa yang kita lihat sekarang? Ini adalah kemunduran demokrasi, dan itulah yang terjadi,” kata Diplomat AS, Jean Manes.

Bukele, seperti dilansir dari The Guardian mengatakan keputusan untuk menempatkan hakim El Salvador dalam daftar tidak ada hubungannya dengan korupsi. Dia menyebutnya “politik murni dan bentuk intervensionisme murahan”.

“Kami bukan halaman belakang siapa pun,” tulis Bukele di akun Twitter-nya. Selama akhir pekan dia mengubah profil Twitter-nya menjadi “diktator”, sebagai tanggapan ironis atas berbagai protes yang ditujukan padanya. Pada hari Selasa (21/9) Bukele mengubahnya lagi menjadi “diktator paling keren di dunia”.

Ancaman Demokrasi El Salvador: Presiden Klaim Dirinya Sebagai Diktator Paling Keren di Dunia
Profil Twitter Bukele (Foto: Twitter)

Partai Ide Baru Bukele memenangkan mayoritas kongres tahun ini dan dengan cepat menggantikan lima anggota majelis konstitusional mahkamah agung dan jaksa agung independen yang telah menolak keras beberapa tindakan Bukele sebelumnya.

Segera setelah itu, majelis konstitusi menghapus aturan yang secara konstitusional melarang pemilihan kembali presiden secara berturut-turut. Mereka bahkan menyiapkan panggung bagi Bukele untuk mencalonkan diri di masa jabatan kedua pada tahun 2024, meski Bukele belum mengumumkan rencananya untuk mencalonkan diri kembali.

Bukele adalah pengguna Twitter yang produktif, ia sering memposting meme yang mempromosikan bitcoin, yang disahkannya awal bulan ini sebagai alat pembayaran.

Pekan lalu, ribuan orang berkumpul di ibu kota El Salvador untuk demonstrasi massal pertama menentang Bukele dan kebijakan bitcoin-nya.

Bukele membubarkan pawai, menyebut para pengunjuk rasa yang turun ke jalan “melawan kediktatoran yang tidak ada.”

Bukele telah mempertahankan kantong dukungan dengan berjanji akan memberantas korupsi yang merajalela di antara partai-partai tradisional Salvador.

Pengacara Eduardo Escobar dari Citizen’s Action, sebuah kelompok sipil yang mengabdikan diri untuk akuntabilitas pemerintah mengatakan, deskripsi profil Twitter Bukele “adalah bagian dari strategi presiden”, mencatat: “Dia mencoba mengolok-olok perasaan publik atau oposisi.”