Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Alissa Wahid Apresiasi Permintaan Maaf Kepsek Terkait Kewajiban Berjilbab
Foto: NU Online

Alissa Wahid Apresiasi Permintaan Maaf Kepsek Terkait Kewajiban Berjilbab



Berita Baru, Jakarta – Putri sulung Presiden Abdurrahman Wahid Alissa Wahid mengapresiasi pengakuan kesalahan dan permintaan maaf Kepala Sekolah SMK 2 Padang terkait kewajiban memakai jilbab bagi siswanya.

“Dalam video awal, guru menyampaikan dengan baik-baik, tidak ada sikap mengancam atau keras. Dia sampaikan bahwa ini aturan wajib. Jadi menurut saya, problemnya ada di peraturan,” tutur Alissa dalam cuitannya di akun Twitter pribadinya @AlissaWahid, Sabtu (23/1).

Alissa menilai dalam video konferensi persnya, Kepala Sekolah bersikap humble dan berani mengambil tanggung jawab dan meminta maaf.

“Di banyak kasus, pejabat akan mencari pembenaran atau lempar batu ke pihak lain,” tutur Alisia.

“Ini perlu diapresiasi,” imbuhnya.

Alissa menilai, persoalan tersebut merupakan persoalan sistemik dan tidak menutup kemungkinan juga terjadi di sekolah-sekolah lainnya.

“Bahwa ini persoalan penting, iya. Ini soal sistemik. Bukan hanya di sekolah tersebut. Yang harus kita ingat adalah kita tetap harus bersikap adil dan berhati-hati. Jangan dengan semangat balas dendam. Tapi fokus ke menyelesaikan masalah sistemiknya,” pungkas Alissa.

Sebelumnya, Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara menanggapi kasus pemaksaan siswi untuk berjilbab di SMK 2 Padang oleh Kepala Sekolah.

“Update pagi ini dari Kepala Kantor Komnas HAM Sumatera Barat. Kepala SMK 2 Padang sudah mengakui kesalahan pihaknya dan meminta maaf. Siswi yang bersangkutan bisa kembali ke sekolah seperti biasa,” tutur Beka dalam keterangan tertulis di akun Twitter pribadinya @bekahapsara, Sabtu (23/1).

Beka mengaku pada Senin (25/1) lusa akan ada pertemuan antara Komnas HAM, Ombudsman dan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat untuk mengevaluasi peristiwa yang terjadi, menelaah peraturan yang ada dan mencegah peristiwa yang sama terjadi lagi di masa datang