Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Alat Pelacak Berbasis Audio Mendeteksi Tanda-tanda Kehidupan di Bekas Ledakan Beirut

Alat Pelacak Berbasis Audio Mendeteksi Tanda-tanda Kehidupan di Bekas Ledakan Beirut



Berita Baru, Internasional – Setelah satu bulan berlalu, tanda-tanda kehidupan tampak terdeteksi dari bawah puing-puing reruntuhan bangunan akibat ledakan dahsyat yang terjadi di Beirut, Lebanon. Seperti dilansir dari The Guardian, Jumat (4/9), kemungkinan, masih ada orang yang selamat di sana.

Seekor anjing pelacak milik tim SAR Chili pertama kali mendeteksi sesuatu di bekas reruntuhan bangunan yang sebelumnya telah digeledah. Tim kemudian menggunakan peralatan audio untuk mendeteksi kemungkinan adanya detak jantung,

Sangat kecil kemungkinan adanya korban selamat sebulan setelah ledakan besar yang menewaskan 191 orang, dan melukai 6.000 lainnya serta dan merusak ribuan rumah. Ditambah lagi, beberapa minggu terakhir cuaca  di Lebanon sangat panas dengan tingkat kelembapan yang tinggi.

“99% tidak ada apa-apa, tapi meski harapannya kurang dari 1%, kita harus terus mencari,” kata Youssef Malah, seorang pekerja pertahanan sipil. Dia mengatakan anak buahnya akan terus bekerja sepanjang malam.

Seorang sukarelawan Chili, Francesco Lermonda, mengatakan peralatan mereka mengidentifikasi pernapasan dan detak jantung manusia telah mendeteksi tanda di lokasi tersebut. Dia mengatakan bahwa kemungkinan sangat kecil dan hampir tidak pernah terdengar ada seseorang mampu bertahan hidup di bawah reruntuhan selama sebulan.

Saat malam tiba, petugas penyelamat menggunakan lampu untuk melakukan penyelidikan. Sesekali, tim Chili meminta para pengamat untuk mematikan ponsel mereka dan tetap diam saat mereka mendengarkan tanda-tanda kehidupan.

Pakar Prancis serta FBI juga dilibatkan dalam penyelidikan atas permintaan pihak berwenang Lebanon. Sementara ini, temuan mereka belum dirilis. Pihak berwenang telah menahan 25 orang yang dinyatakan terlibat atas insiden ledakan tersebut, kebanyakan dari mereka adalah petugas pelabuhan dan bea cukai.

Pada hari Kamis (3/9), militer Lebanon menemukan lagi empat ton amonium nitrat di dekat pelabuhan, lapor Associated Press. Menurut militer, ahli militer dipanggil untuk pemeriksaan dan menemukan 4,35 ton bahan kimia berbahaya dalam empat kontainer yang disimpan di dekat pelabuhan. Tidak ada rincian tentang asal bahan kimia tersebut atau pemiliknya.