Alami Lonjakan Kasus, Israel akan Lakukan Pembatasan Parsial
Berita Baru, Internasional – Israel kembali mengalami lonjakan kasus Covid-19 dalam minggu ini. Kini pemerintah setempat akan mberlakukan penguncian nasional parsial minggu depan untuk memerangi penyebaran virus.
Menurut Pejabat kesehatan Ronni Gamzu, di Israel saat ini terdapat penambahan 3000 kasus baru tiap hari. Padahal populasi israel sendiri hanya berjumlah sembilan juga jiwa.
Sikap apatis di kalangan minoritas Arab terhadap aturan pembatasan sosial menjadi salah penyebab paling signifikan terjadinya lonjakan kasus. Selain juga tingkat infeksi tinggi di kalangan masyarakat Yahudi ultra-Ortodoks yang punya hubungan erat.
Pakar kesehatan lainnya mengatakan perselisihan politik di antara anggota koalisi pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menyebabkan respons yang lambat terhadap gelombang kedua kasus Covid-19 setelah penguncian nasional pada Mei lalu.
“Tolong, tidak ada pernikahan sekarang, tidak ada pertemuan massal … di mana pun,” kata Gamzu, suaranya meninggi saat memohon dalam konferensi pers di TV.
“Ada kota-kota di Israel yang akan diberlakukan jam malam dan ditutup dalam minggu mendatang dan menghadapi kesulitan ekonomi, sosial dan pribadi.”
Dia berbicara setelah pemerintah menyetujui pemberlakuan karantina wilayah terhadap kota-kota yang memiliki tingkat infeksi Covid-19 yang tinggi. Sekitar 30 komunitas, terutama dengan populasi Arab atau ultra-Ortodoks, telah dimasukkan ke dalam kategori itu.
Di kota Arab, Nazareth – diidentifikasi oleh otoritas kesehatan sebagai “zona merah” – penduduk telah melanggar pembatasan dengan mengadakan pesta pernikahan dan resepsi di rumah.
Mereka juga melanggar aturan dengan mengumpulkan ratusan orang untuk masuk ke rumah atau di taman untuk menghadiri acara-acara yang biasanya diadakan di aula – yang sekarang ditutup.
Gamzu mengatakan tingkat infeksi juga tinggi di daerah masyarakat ultra-Ortodoks. Dia mengimbau para pemimpin agama untuk memastikan aturan jarak fisik diikuti. Tahun ajaran Israel dimulai pada 1 September, dengan pengajaran di kelas.
Sejauh ini Israel telah mencatat 122.799 kasus virus corona dan 976 kematian.