Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

KAMISAN
Para narasumber tampak sedang menyiapkan materi sebelum memulai diskusi Kamisan ke-8 yang diselenggarakan secara hybrid, Rabu (24/11). (Foto: Beritabaru.co)

Aktor Utama Pembangunan Desa Adalah Masyarakat



Berita Baru, Jakarta – Chief of Party USAID MADANI Hans Antlov menegaskan aktor utama dalam membangun desa di Indonesia adalah masyarakat desa sendiri.

Hal ini ia sampaikan dalam Kajian Madani Serang Berkemajuan (Kamisan) ke-8 yang diselenggarakan secara hybrid, bertempat di Aula Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Muhammadiyah Serang dan ditayangkan langsung via kanal Youtube Pattiro Serang, Rabu (24/11).

Menurut Hans, ada tiga (3) hal secara umum yang penting dilakukan untuk merespons desa-desa yang masih tertinggal.

Pertama, itu bisa dilakukan melalui skema pemberdayaan, sedangkan kedua dengan menjadikan masyarakat sebagai aktor utama dalam pembangunan.

Kedua berhubungan erat dengan bagaimana siapa pun perlu untuk membangun kepercayaan dengan masyarakat desa.

Itu bisa diwujudkan, salah satunya dengan memberikan masyarakat akses untuk mengelola dana sendiri.

“Kita tidak bisa lagi menjadikan desa sebagai objek. Hari ini modelnya itu good governance, kerja sama, khususnya dengan masyarakat, bukan lagi good goverment,” ungkap Hans dalam diskusi yang dipandu oleh Desty Eka Putri, anggota Simpul Madani Serang.

Ketiga adalah pembangunan inklusif. Istilah ini merujuk pada perlunya kolaborasi multipihak dalam membangun desa.

Kerja sama antara pihak pemerintah, sektor swasta, perguruan tinggi, tokoh masyarakat, dan aktor lainnya perlu dijalin.

Pasalnya, pemerintah tidak akan mungkin bisa melakukan semuanya sendirian.

“Kami mendukung upaya-upaya seperti ini, yang berupaya membangun Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) agar bisa menjadi aktor utama dalam pembangunan di daerah. Begitu pun dengan kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, perguruan tinggi, tokoh masyarakat, dan aktor lainnya,” papar Hans. 

“Kenapa harus dari desa? Karena demokrasi kita adalah demokrasi desa. Desa adalah komunitas kita bersama,” imbuhnya dalam acara yang diselenggarakan oleh USAID, Kemenkumham RI, Fhi360, Simpul Madani Serang (SMS), dan Pemkab Serang ini.

Diskusi dengan tema Pengelolaan Dana Desa yang Inklusif dan Responsif Gender ini dihadiri oleh dua (2) narasumber: Staf Ahli Menteri Desa PDTT Bito Wikantosa dan Kepala DPMD Kab. Serang Rudy Suhartanto.

Perlu diketahui Kamisan adalah manifestasi dari Learning Forum atau Simpul Belajar Kabupaten Serang yang merupakan turunan dari Program USAID MADANI.

USAID MADANI sendiri adalah program yang telah diselenggarakan di 32 Kabupaten/Kota pada 6 provinsi yang bertujuan mendukung penguatan kapasitas OMS di daerah agar mampu berkontribusi terhadap pencapaian pembangunan yang inklusif dan setara.