Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Aktivis Mahasiswa Pertanyakan Safari DPRK Aceh Ditengah Pandemi
Ketua Pansus Akbar Bintang Mahasiswa, Sukurdi (Foto: Berita Baru)

Aktivis Mahasiswa Pertanyakan Safari DPRK Aceh Ditengah Pandemi



Berita Baru, Banda Aceh – Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Banda Aceh melakukan safari ke Kota Lhokseumawe dan Banda Aceh ditengah pandemi virus corona (Covid-19).

Hal tersebut menuai kritik dari berbagai kalangan, khususnya kalangan mahasiswa. Aliansi yang tergabung dalam Akbar Bintang Mahasiswa Banda Aceh menyatakan kepada Beritabaru.co bahwa hal tersebut tidak layak dilakukan oleh wakil rakyat.

“Apa yang kami lakukan adalah kritik yang sesuai dengan aturan perundang-undangan,” tegas Ketua Pansus, Sukurdi, Kamis (18/6).

Menurut Sukurdi polemik Bupati dan Wakil Bupati yang sekarang sedang berselisih merupakan PR besar bagi DPRK.

“Seolah olah DPRK tidak tau fungsi dia menjabat sebagai DPRK, ini sangat lucu. Bukan persolan sesuai aturan tapi persolaan niat DPRK yang menurut saya tidak tepat mengambil langkah harus memaksakan bersafari di saat keadaan saat ini, melakukan kordinasi perdamaian dari dua belah pihak kan masih bisa melakukan via zoom atau online,” ujarnya.

“Dan lagi selaku rakyat ialah setiap permaslahan apapun yang boming di Aceh Tengah selalu ada Pansus, Pansus ini menurut saya membuang buang anggaran saja, karna kita juga liat di permasalahan tambang juga di buat pansus jelas kita melihat setengah tahun pansus di buat sampai saat ini belom ada statemen pansus, nah lagi lagi kita di bodohi dengan adanya pansus ini,” imbuhnya.

DPRK, lanjut Sukurdi harus cerdas mengambil posisi dan peran dalam konflik ini, DPRK harus menggunakan jabatan dengan memanggil bupati dan wakil bupati.

“Untuk menjemput dengan dalam waktu 6 hari sudah pasti bisa,” katanya.

Menurutnya apa yang dilakukan DPRK hanya membuang-buang anggaran saja, padahal, lanjut Sukurdi saat kondisi begini lebih banyak hal yang dapat dilakukan dengan anggaran tersebut yang mengarah langsung untuk kemaslahatan masyarakat.

“DPRK semacam sebuah orkestra yang menggambarkan betapa lucu nya Pemerintah di Aceh Tengah,” jelasnya.

Lebih lanjut, Sukurdi mengatakan pihaknya akan terus mengejar DPRK untuk memenuhi apa yang ia tuntut.

“DPRK sangat lucu, memaksakan untuk bersafari di saat kondisi pandemi Covid-19 saat ini. miris melihat tingkah wakil rakyat yang seharus nya merakyat,” pungkasnya.