Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Rachmat Gobel dan Lodewijk F. Paulus menemui massa BEM SI di depan pintu gerbang Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta (11/4). (Foto: Ricardo/JPNN)
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Rachmat Gobel dan Lodewijk F. Paulus menemui massa BEM SI di depan pintu gerbang Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta (11/4). (Foto: Ricardo/JPNN)

Aksi 11 April, Pengeroyokan Ade Armando Menutup Narasi Tuntutan Mahasiswa



Berita Baru, Jakarta – Pegiat media sosial Ade Armando menjadi trending dalam pemberitaan usai demonstrasi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), Senin 11 April 2022. Ia terluka parah dikeroyok di sekitar lokasi aksi di jalan Gatot Subroto, Jakarta.

Peneliti Yustisia Rahman turut mengomentari peristiwa yang menimpa dosen Universitas Indonesia tersebut. Menurut Tyan, sapaan akrabnya, pengeroyokan Ade Armando telah menutup narasi besar yang menjadi tuntutan Mahasiswa.

Legitimate political discourses teman-teman mahasiswa bakal redup narasinya dalam percakapan di ruang-ruang publik dan media sosial. Diganti sama narasi pengeroyokan Ade Armando,” kata Tyan dalam akun Twitternya.

Tyan tidak membenarkan tindak kekerasan terhadap Ade Armando, namun demikian hadirnya Ade Armando di kerumunan aksi massa yang berseberangan secara politik dengan pemerintah, menurutnya, juga keputusan yang salah.

Apa yang dilakukan Ade Armando dengan sengaja mendatangi kelompok massa aksi yang secara politik bertolak belakang dengan pemerintah, kata Tyan, mengingatkan dirinya pada kejadian Kyle Rittenhouse di AS yang dengan sengaja datangi protes BLM sambil bawa senjata.

Dalam peristiwa itu, lanjut Tyan, Kyle menggunakan haknya membawa senjata dan lisensi open carry, dengan dalih jaga keamanan lokal, meskipun dirinya tidak berasal dari daerah tersebut. 

Karena demo BLM cukup keras, akhirnya Kyle dikejar-kejar massa dan dia kemudian melepas tembakan sehingga menewaskan satu orang.

“Yang dilakukan Ade dan Kyle gak salah secara hukum. Tapi ya mikir aja dong harusnya, kalo mau nantangin massa aksi yang panas begitu tahu resikonya lah. Kecuali semua itu bagian dari statement politik yang emang direncanain,” ujarnya.

“Dalam hal ini. Statement politik itu berhasil sampai ke targeted audience dan berhasil ubah narasi besar dari demo-demo utama dengan tuntutan yang disuarakan. Kyle langsung bikin PAC buat kumpulin donasi sidang dia dah advancing agenda politik sayap kanan. Tampaknya Ade Armando bakal begitu juga,” sambung Tyan.

Tyan melihat, kejadian tersebut membuktikan politik di Indonesia sangat terpolarisasi sejak pilpres 2014. Polarisasi yang terjadi persis seperti di AS dan banyak negara demokratis lainnya. 

“Kerugian besar buat masyarakat yang masih gunakan nalar dalam politik terlepas political affiliation-nya. Politik jadi sangat kotor. Gak ada civility di dalamnya,” pungkasnya.

Sebagai tambahan informasi, Ade Armando mengikuti demo 11 April di Komplek DPR. Ia mengaku tidak berniat ikut dalam aksi unjuk rasa mahasiswa tersebut, namun dirinya mendukung apresiasi BEM SI yang menolak Wacana penundaan pemilu 2024 dan masa jabatan presiden 3 periode. (mkr)