Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

AKR Bakal Bangun PLTG 515 MW di Gresik untuk Penuhi Kebutuhan Listrik Kawasan JIIPE dan Smelter
(Foto: Bisnissurabaya.com)

AKR Bakal Bangun PLTG 515 MW di Gresik untuk Penuhi Kebutuhan Listrik Kawasan JIIPE dan Smelter



Berita Baru, Gresik – Demi memenuhi kebutuhan listrik di kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Gresik, PT AKR Corporindo Tbk bakal membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) berkapasitas 515 megawatt (MW) di Gresik, Jawa Timur.

Direktur AKR Suresh Vembu menjelaskan, pihaknya saat ini telah mengoperasikan PLTG dengan kapasitas sebesar 23 MW. Namun, melihat potensi peningkatan industri dan smelter di JIIPE, mereka bakal menambah kapasitas pembangkit hingga mencapai 515 MW.

“JIIPE sudah punya izin untuk 515 mw power plant dan kami ada rencana untuk bangun pembangkit beberapa tahap ya,” ujar dia dalam Public Expose virtual 2020, mengutip Katadata.co.id, Kamis (27/8).
 
Selain beberapa industri manufaktur, PLTG milik AKR juga bakal memenuhi kebutuhan listrik smelter PT Freeport Indonesia di kawasan JIIPE. Namun, Suresh tak mengatakan berapa dana yang diperlukan untuk meningkatkan kapasitas pembangkit ini. 

“Semua customer, kami siap untuk supply sesuai dengan permintaan,” ujarnya.

Selain proyek pembangkit, AKR juga menargetkan proyek penambahan kapasitas tangki Bahan Bakar Minyak atau Jakarta Tank Terminal Fase 2A di Tanjung Priok rampung semester II 2020. Adapun proyek ini dikerjakan oleh perusahaan patungan AKR dan Royal Vopak yakni PT Jakarta Tank Terminal.

Suresh menjelaskan, proyek ini bakal menambah kapasitas penyimpanan BBM sebesar 100 ribu kilo liter (KL) dari awalnya hanya 250 ribu KL.

“Ini untuk support supply gasoline ke semua customer yang kami punya,” ujarnya.

Namun, Freeport menyatakan pandemi corona berpotensi menghambat pembangunan smelter di Gresik. Mereka tak yakin bisa menyelesaikan proyek itu sesuai target pemerintah pada 2023.

Wakil Presiden Direktur Freeport Indonesia Jenpino Ngabdi mengatakan pembangunan smelter Freeport hingga Juli 2020 hanya mencapai 5,5% atau di bawah target pemerintah sebesar 10,5%. Proses yang berjalan saat ini hanya meliputi studi kelayakan, front end engineering design (FEED), dan pekerjaan advance detail engineering yakni 49%.

Selain itu, ada pekerjaan persiapan lahan yang meliputi pemasangan pre-fabricated vertical drain (PVD) dan pre fabricated horizontal drain (PHD) 100%. Adapula pekerjaan general fill dan surcharge layers sebesar 100%.
Adapun biaya yang telah dikeluarkan Freeport untuk proyek Smelter Gresik hingga Juli 2020 mencapai US$ 209 juta atau sekitar Rp 3,07 triliun.

“Dampak Covid-19 berkontribusi pada pencapaian di bawah target dari pembangunan smelter,” ujar Jenpino dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI pada Kamis (27/8).