Di Masa Depan, Komponen Mobil Akan Dibuat dari Gulma
Beritabaru.co, Internasional – Mobil bertanggung jawab atas banyaknya emisi karbon yang berkontribusi terhadap pemanasan global, begitu juga dengan pabrikannya. Dapatkah plastik yang terbuat dari gulma, desain modular dan inovasi lainnya membantu industri motor mengurangi jejak karbonnya?
Semua orang tahu bahwa mengendarai mobil yang boros bahan bakar fosil berdampak buruk bagi lingkungan, tetapi kita tidak tahu hal apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi emisi CO2 kendaraan.
Jejak karbon yang dikeluarkan dalam produksi pembuatan mobil baru sangat besar, bahkan jika di hitung, pancaran karbon tersebut hampir setara dengan karbon yang dihasilkan oleh mobil yang di gunakan sepanjang umur si pengguna.
Itu sebabnya, Selena, sebuah kelompok penelitian di Polandia, beralih ke tanaman yang tidak digunakan dalam rantai makanan manusia sebagai sumber potensial plastik ramah lingkungan. Ini disebut proyek Biomotive.
Dasbor mobil dan komponen interior lainnya dapat segera dibuat dari bioplastik, jelas Wojciech Komala, direktur penelitian dan pengembangan. Wojciech Komala percaya jika bahan organik dapat membantu mengurangi emisi karbon.
“Kami menurunkan jejak karbon dengan menggunakan sumber berbasis bio, dan dengan mencoba mengembangkan komponen yang lebih ringan untuk mobil.” Katanya.
Meskipun saat ini percobaan tersebut merupakan pilihan yang mahal, secara teori lebih ramah lingkungan daripada menggunakan minyak, karena tanaman merupakan penyerap karbondioksida dari atmosfer.
Proyek Biomotive akan mencoba mencari tahu apakah proses bioplastik Selena dapat dibuat secara komersial dan layak untuk industri mobil. Mr Komala mengatakan, timnya berharap untuk bisa membangun pabrik produksi kecil tahun depan.
Industri motor sudah melakukan cukup banyak untuk mengurangi emisi. Dalam 10 tahun terakhir, emisi karbon yang terkait dengan produksi mobil di Eropa telah turun hampir 24%, meskipun jumlah mobil yang diproduksi telah meningkat lebih dari 40%.
Aluminium katakanlah, ternyata aluminium adalah logam yang intensif energi untuk ditambang dan diproduksi.
Pada prinsipnya, mungkin mobil listrik jauh lebih baik bagi lingkungan. Tetapi jika pabrik yang membuat baterai lithium ditenagai sepenuhnya oleh energi bahan bakar fosil, maka emisi karbon dari kendaraan seperti itu bisa hampir 75% lebih tinggi daripada untuk mobil konvensional.
Banyak pabrikan lain, termasuk BMW, telah beralih ke plastik daur ulang untuk interior kendaraan mereka belakangan ini. Ford menggunakan plastik daur ulang dari botol minuman untuk membuat karpet di beberapa modelnya.
Prof Steve Evans dari Institute for Manufacturing University of Cambridge mengatakan, hal terpenting yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengurangi dampak lingkungan, per kendaraan yang diproduksi, adalah menurunkan energi yang dihisap oleh pabrik mobil.
Penulis : Nafisa Fiana Sumber : BBC