Akademisi Soroti Peran China dalam Pembangunan Hijau di Asia Selatan
Berita Baru, Nepal – Sejumlah akademisi pada Jumat (20/12/2024) menyoroti peran China seiring negara-negara Asia Selatan melakukan transisi ke pembangunan hijau dan ekonomi rendah karbon.
Sebuah sesi panel bertema pembangunan hijau dan ekonomi digital di Asia Selatan digelar di bawah kerangka Dialog Phewa yang diselenggarakan bersama oleh Universitas Sichuan China dan Universitas Tribhuvan Nepal di Pokhara, kota terbesar kedua di Nepal.
Kazi Mahmudur Rahman dari Universitas Independen Bangladesh berbicara tentang peran China dalam pengembangan yang lebih ramah lingkungan untuk industri tekstil utama negaranya.
Berfokus pada peran China dalam memajukan energi terbarukan di Asia Selatan, Elibichchiralalage Nimala Chinthake Perera dari Universitas Teknologi Kejuruan di Sri Lanka berbicara tentang upaya-upaya China dalam hal investasi, transfer teknologi, pelatihan, pengembangan infrastruktur, dukungan kebijakan, eksplorasi angin lepas pantai, serta proyek-proyek Sabuk dan Jalur Sutra.
Dia mengatakan bahwa negaranya memanfaatkan sumber daya energi anginnya untuk memenuhi permintaan listrik yang terus meningkat, dilansir dari laman Xinhua News pada Sabtu (21/12/2024).
Berbagai tantangan muncul dari putaran baru revolusi ilmiah dan teknologi, kata Xu Xiujun dari Akademi Ilmu Sosial China (Chinese Academy of Social Sciences/CASS), seraya menyarankan pembangunan Jalur Sutra digital, Jalur Sutra hijau, dan Jalur Sutra kesehatan yang berkualitas tinggi untuk menghadapi tantangan yang ada.