Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Aisnu
Arus Informasi Santri Nusantara (AISNU) Jabar gelar Pesan Digi Talk untuk merespon perkembangan teknologi sebagai ruang dakwah baru. (Foto: Istimewa)

AISNU Jabar Kenalkan Dakwah Masa Kini Melalui Pesan Digi Talk



Berita Baru, Jawa Barat – Komunitas santri Arus Informasi Santri Nusantara (AISNU) Jawa Barat menggelar Pesan Digi Talk sebagai rangkaian dari Grand Launching Pesantren Digital Jabar Award 2021 di Auditorium Bandung Creative Hub, Minggu (24/10).

Acara dengan tajuk “Mempertahankan Tradisi dan Mengembangkan Inovasi” itu memiliki tujuan untuk merespon perkembangan teknologi yang mengalami kemajuan cukup pesat.

Dalam acara tersebut, panitia pelaksana menghadirkan dua narasumber utama, Direktur Media Center PWNU Jawa Barat dan CEO Sembilan Matahari, Iip D Yahya dan Adi Panuntun.

Dalam pemaparannya, Iip D Yahya menegaskan bahwa sebagai santri harus tetap teguh memegang prinsip dakwa bil qalam meskipun diihadapkan dengan perkembangan digital.

“Kalimat atau ilmu Allah sangat luas, jangan sampai mempersempitnya dengan kebodohan kita,” jelas Kang lip, sapaan akrabnya, dalam rilis yang diterima Beritabaru.co, Senin (25/10).

Dalam kesempatan itu, Kang Iip juga menyampaikan alasan-alasan kenapa sebagai santri harus dakwah bil qalam. “Pertama, dalam dakwah bil qalam terdapat ajakan untuk menuju kepada jalan-jalan yang diridlai Allah,” katanya.

“Kedua, sasaran dakwahnya berada satu tingkat di atas jamaah pendengar dan penonton. Ketiga, menggunakan bahasa yang paling dekat dengan sasaran dakwah,” tambahnya.

Selain itu, lanjutnya, mampu menurunkan bahasa tutur/lisan menjadi bahasa tulisan. “Kelima, tulisan adalah ajakan bersifat persuasif, mencerahkan pikiran dan membuka wawasan (brain storming),” jelasnya.

Sementara, Adi Panuntun menegaskan bawa santri tidak perlu gugup dan takut untuk mengikuti kemajuan teknologi sebagai ruang dakwah. “Hal itu justru dapat melahirkan kreasi-kreasi baru,” ujarnya.

“Kemajuan teknologi saat ini seharusnya bukan menjadi hal yang ditakuti, namun dikawal dan dimanfaatkan dengan baik hingga menciptakan kreasi yang inovatif,” tukas Adi Panuntun.