Ada Indikasi La Liga Ingin Jegal Barcelona
Berita Baru, Sepakbola – Saat ini, Barcelona menjadi salah satu klub yang mengalami masalah dengan penyelenggara kompetisi, La Liga. Lewat Presiden Klub, Joan Laporta menilai bahwa La Liga ingin menjegal Barca.
Memanasnya masalah ini bermula dari tarik ulur soal regulasi yang ditetapkan. Pada Januari lalu, LaLiga menolak pendaftaran kontrak baru Gavi karena akan membuat salary cap raksasa Catalan itu melewati batas. Barcelona tak terima dan mengajukan gugatan.
Mereka akhirnya menang, sehingga kontrak baru Gavi bisa didaftarkan dan ia pun bisa memakai nomor baru di skuad. LaLiga mempertanyakan keabsahan keputusan itu dan akan melakukan banding.
Laporta sudah mengantisipasi bahwa operator divisi teratas Liga Spanyol tersebut akan terus mengetatkan aturan untuk Barcelona. Ia pun telah bersiap untuk itu.
“LaLiga menetapkan batas berdasarkan rekening anda. Kami mewarisi klub yang pengeluarannya melebihi batas hingga 300-350 juta Euro. Beban gaji kami telah berkurang sekitar 100 juta Euro, tapi skuad kami tetap kompetitif,” ujar Laporta, dikutip ESPN.
“Pada musim panas, pengurangannya akan mencapai 170 juta Euro. Kami masih melewati batas, tapi Barca selamat dari kehancuran finansial. Kami tak bisa memperbaiki semuanya dalam semalam.”
“LaLiga jadi terprovokasi lalu menerapkan aturan yang lebih ketat. Kami melakukan upaya keras, lewat menjual aset, untuk mendaftarkan pemain. Setiap kami berhasil mengatasi hambatan, LaLiga mengubah aturan sehingga kami tak melakukannya lagi.”
“Ini adalah tarik ulur yang terus berlangsung. Kami akan membuat aturan mereka lebih fleksibel karena mereka tak membuat kami bisa berkompetisi dengan kondisi setara dengan rival-rival kami di Eropa. Di liga lain, aturannya lebih baik.”
Laporta mencontohkan bahwa saat Barcelona menjual aset, LaLiga lalu mengubah aturan dengan menerapkan batas 5 persen dari pendapatan klub pada penjualan aset. Laporta menegaskan di masa depan, klub tak perlu lagi menjual pemain untuk membeli pemain baru.
“Tak perlu menjual pemain lama untuk mendaftarkan pemain baru. Kami punya solusi lain,” jelas Laporta tanpa menjelaskan lebih rinci.
Diketahui, 38 klub yang telah bekerja sama dengan CVC Capital Partners terkait hak siar LaLiga mendapat kenaikan salary cap sebesar 15 persen. Sedangkan Barcelona yang menolak kerja sama itu protes karena tidak mendapatkan perlakuan serupa.
LaLiga sendiri memiliki pandangan lain. Mereka menolak menaikkan batas atas salary cap karena Barcelona telah menarik tuas ekonomi berkali-kali pada musim panas lalu, membuat mereka boleh berbelanja sampai 656,5 juta Euro musim ini.
Jika kenaikan 15 persen kembali diberikan kepada Barcelona, LaLiga menilai justru tim-tim lain yang akan dirugikan. Barcelona telah menuntut hal ini ke pengadilan.