Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store
Minah (42) penerima kartu KKS, warga Suku Anak Dalam (SAD) Desa Tambang Emas, Kecamatan Pamenang Selatan, Kabupaten Merangin, Jambi, Hanya Dapat Bantuan Satu Kali. (Foto: Istimewa/Gatra)

Warga SAD Jambi Penerima Kartu KKS Hanya Dapat Bantuan Satu Kali



Berita Baru, Jambi – Untuk membantu kebutuhan ekonomi warga, pemerintah pusat membuat program Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Namun program tersebut belum dapat dirasakan betul oleh warga Suku Anak Dalam (SAD) secara maksimal.

Minah (42), salah satu warga SAD yang  tercatat sebagai masyarakat Desa Tambang Emas, Kecamatan Pamenang Selatan, Merangin, Jambi tidak bisa berharap banyak terhadap KKS itu. Dikutip dari Gatra, ia mengaku hanya menerima satu kali bantuan sembako berupa 20 kg beras, dua karpet telur dan satu kg apel.

Ibu dengan tiga orang anak ini, terpaksa gigit jari saat menyaksikan sejumlah warga eks transmigrasi mendapatkan bantuan sembako di E-warung, sementara warga SAD tidak mendapat bantuan.

“Di kelompok kami [warga SAD] yang berjumlah sembilan kepala keluarga, cuma dua orang kepala keluarga yang dapat kartu keluarga sejahtera (KKS). Dari tahun lalu, kami cuma dapat bantuan sembako satu kali saja,” kata Minah, Minggu (19/12).

Minah mengaku kecewa mendengar jawaban dari petugas E-warung saat akan mengambil bantuan sembako bahwa saldo KKS di rekening miliknya kosong. “Sampai saat ini [saldo] belum ada terisi, padahal itu bantuan dari pemerintah pusat,” ujarnya lirih.

Ia berharap ada solusi terkait dengan kartu KKS miliknya, yang tidak bisa di manfaatkan untuk mendapatkan bantuan sembako. “Percuma saja kami punya KKS, tapi tidak bisa di pakai. Orang lain dapat bantuan, kami tidak dapat bantuan. Apa beda kami dengan warga eks transmigrasi,” ucapnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Seksi Komunitas Adat Terpencil (KAT), Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Merangin, Hairul Afandi mengatakan bahwa persoalan KKS milik warga SAD yang tidak ada saldonya akan segera di cek.

“Untuk masalah kartu KKS milik warga SAD yang nol saldonya, akan kita cek ke Kementerian Sosial (Kemensos). Dan saya akan panggil pendamping mereka untuk mendatangkan ke kantor sosial,” kata Hairul.

Sementara itu terkait masih banyaknya warga SAD yang belum menerima kartu KKS, menurut Hairul selama ini Dinsos Merangin sudah mengirimkan data ke Kemensos. Dan datanya sudah di input di dalam Pusdatin Kemensos, tetapi realisasi yang diterima belum sesuai harapan.

“Kami hanya bisa berharap agar masalah seperti ini segera diselesaikan. Kasihan warga suku anak dalam yang belum dapat, [KKS], sebab mereka juga warga negara Indonesia,” tukas Hairul.