Gelar GoWir di Bali, Gojek Dorong Bisnis Ramah Lingkungan
Berita Baru, Bali – Mendukung gerakan bisnis ramah lingkungan, Gojek menggelar program Gojek Wirausaha (GoWir) di Sanur, Bali, Selasa (26/11). Acara itu ditujukan kepada mitra merchant kuliner Gojek untuk menerapkan praktik bisnis ramah lingkungan.
GoWir sendiri adalah bagian dari inisiatif #GoGreener di tingkat nasional yang diluncurkan pada Agustus lalu. Di mana inisiatif ini merupakan langkah Gojek dalam menjaga, merawat, dan memelihara lingkungan.
Selain memberikan pelatihan bagi ratusan pebisnis kuliner di Bali, menggandeng PlastikDetox, Gojek juga mengedukasi mitra tentang fitur di GoFood yang menyediakan pilihan bagi pelanggan untuk tidak memesan alat makan plastik.
PlastikDetox sendiri adalah gerakan yang membantu bisnis kecil mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
VP Corporate Affairs Region Gojek, Michael Say menjelaskan: “Sebagai layanan pesan-antar makanan terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, GoFood ingin berkontribusi dalam menjadikan bisnis makanan dan minuman menjadi lebih ramah lingkungan.
Melalui program GoWir ini, lanjur Michael, Gojek memfasilitasi mitra merchant dengan pelatihan sadar lingkungan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
“Salah satu inovasi yang kami lakukan adalah memfasilitasi mitra merchant untuk menyediakan pilihan bagi pelanggan untuk tidak memesan alat makan plastik sekali pakai ketika memesan makanan dari merchant yang berpartisipasi,” tambahnya.
Kata Michael, sejak diluncurkan secara nasional pada Agustus lalu, program Gowir telah mendapat sambutan sangat positif. Di Bali sendiri, 99% pelanggan GoFood memilih untuk tidak memesan alat makan plastik sekali pakai ketika memesan GoFood.
Selain sebagai upaya untuk menjaga lingkungan, pelatihan GoWir kali tersebut juga ditujukan agar merchant mengerti dampak bisnis ramah lingkungan. Menurut laporan Google Indonesia berjudul “2019 Year in Search Indonesia Insights for Brands”, pelanggan Indonesia semakin peduli tentang dampak konsumsi mereka terhadap lingkungan.
Hal ini terlihat dari 3 kali peningkatan pencarian ‘sedotan stainless’ dan 6.7 kali peningkatan pencarian ‘tas daur ulang’ di Google. Melalui kesempatan itu,mitra merchant Gojek diharapkan dapat semakin dicintai oleh pelanggan.
Upaya pengelolaan lingkungan juga merupakan dukungan GoFood terhadap Peraturan Gubernur No. 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Sampah Plastik Sekali Pakai dan Peraturan Walikota No. 36 Tahun 2018 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik.
Bahkan telah kerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar untuk menggelar pelatihan bisnis ramah lingkungan bersama PlastikDetox yang dimulai pertama kali sejak April lalu.
Pada kesempatan yang sama, Kabid Pengolahan Sampah, B3, Peningkatan Kapasitas, I Made Dwi Arbani mengatakan mengapresiasi pelatihan GoWir.
“Kami mengapresiasi Gojek sebagai layanan pesan-antar makanan pertama yang lewat teknologinya memfasilitasi mitra merchant-nya agar dapat mengambil peran aktif untuk tidak menyediakan alat makan plastik sekali pakai ketika memenuhi kebutuhan kuliner masyarakat kota Denpasar dan di Provinsi Bali,” katanya.
Sejalan dengan agenda pemerintah, Gojek tengah melakukan beberapa langkah pendukung, terutama dalam pengiriman pesanan makanan dan minuman, diantaranya:
(1) Reduce, yaitu menyediakan tas pengantaran GoFood agar mitra driver tidak perlu menggunakan kantong plastik sekali pakai;
(2) Recycle yaitu Gojek mendaur ulang limbah-limbah materi promosi seperti spanduk untuk diproduksi kembali menjadi kantong pengantaran makanan ramah lingkungan dengan bekerjasama dengan penghasil lokal;
(3) Reinvest – Gojek senantiasa mengajak mitra untuk berkontribusi kembali kepada masyarakat, melalui program penanaman mangrove, beach cleanup, dan sebagainya.
Adapun Anna Sutanto, Co-Founder PlastikDetox, mengatakan pihaknya telah sejak tahun 2012 mendampingi para pengusaha kecil untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Katanya anggota PlastikDetox merupakan bukti pelaku usaha dapat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
“Kami senang berkolaborasi dengan GoFood yang memiliki misi sejalan dengan PlastikDetox. Kami yakin mitra merchant GoFood dapat semakin mendorong perubahan perilaku konsumen kuliner di Bali,” ungkap Anna Susanto.
Kata Anna Susanto, gerakan semacam ini, selain berdampak positif terhadap lingkungan dan mendapat brand image yang bagus dari pelanggan. Menurutnya banyak merchant kuliner yang tidak menyadari bahwa sesungguhnya menyediakan alat makan dan sedotan plastik sekali pakai justru membuat biaya operasional semakin tinggi.
“Lewat Gojek Wirausaha, PlastikDetox dan GoFood akan memberikan pelatihan menyeluruh baik dari sisi bisnis, maupun sisi tanggung jawab lingkungan,” pungkas Anna.
Adapun Mitra Merchant Manager Goddes Bakery, Ni Nyoman Setiari tidak ketinggalan memeberi apresiasi.
“Kami menghargai pentingnya memenuhi Pergub. Selain membantu menjaga Bali tetap bersih, tindakan ini sejalan dengan ‘brand image’ kami. Upaya GoFood untuk melindungi lingkungan sangat penting untuk mendukung kami, dan bisnis yang lain, agar Bali bersih dan hijau,” tuturnya.
Sementara Mitra Merchant Pemilik Warung Kecil, Novie, menceritakan upayanya dalam mengurangi sampah plastik.
“Warung Kecil tidak memakai sedotan plastik sekali pakai sejak beberapa tahun terakhir, dan kami tidak melihat adanya dampak negatif terhadap pelanggan maupun penghasilan kami. Kami justru melihat upaya pelestarian lingkungan ini sebagai tanggung jawab sektor bisnis,”
“Kami yakin pelatihan yang diberikan Gojek Wirausaha ini akan memberikan pemahaman kepada bisnis-bisnis lainnya bahwa melindungi lingkungan bisa sejalan dengan bisnis yang sehat,” tambahnya.
Adapun hasil riset Nielsen Singapura berjudul “Understanding Indonesia’s Online Food Delivery Market” memaparkan konsumen urban yang memiliki lebih dari satu aplikasi memilih GoFood karena dianggap punya pilihan menu beragam dan dengan merchant beragam, masing-masing berjumlah 87% dan 83%.
Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri yang masing-masing ada di 46% dan 43%. Sehingga, penting bagi GoFood dan mitra merchant-nya untuk terus berinovasi agar bekontribusi positif terhadap lingkungan.
Secara positif inovasi #GoGreener terlihat mampu membantu mendorong merchant dan pelanggan berperan aktif untuk menyelamatkan lingkungan. Hal ini terlihat dari jumlah merchant #GoGreener dan jumlah transaksi di merchant #GoGreener di Bali meningkat masing-masing 12 kali lipat dan 7 lipat. (hidayat)