3 Orang Tewas dan 30 Lainnya Terluka Akibat Serangan Bom Bunuh Diri di Uganda
Berita Baru, Internasional – Setidaknya 3 orang tewas dan 30 lainnya terluka dalam ledakan bom bunuh diri yang dilaporkan menargetkan ibu kota Uganda, Kampala.
Tiga penyerang dengan sepeda motor meledakkan diri di dekat gedung parlemen dan markas polisi kota.
Seperti dilansir dari BBC, jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat, dengan ledakan meninggalkan bagian tubuh berserakan di jalan-jalan.
Para pejabat menyalahkan serangan itu pada Pasukan Demokrat Sekutu (ADF), sebuah kelompok bersenjata yang berbasis di DR Kongo.
Serangan datang dalam waktu tiga menit satu sama lain. Lebih banyak bom ditemukan di bagian lain kota itu, kata para pejabat.
“Ancaman bom masih aktif, terutama dari penyerang bunuh diri,” kata juru bicara polisi Fred Enanga.
“Kami yakin masih ada lebih banyak anggota sel teror domestik ini, terutama penjinak bom bunuh diri yang dibentuk oleh ADF.”
Penyerang keempat telah ditangkap lengkap dengan rompi peledaknya, kata polisi melaporkan.
“Suara ledakan seperti itu dari senjata besar meledak. Tanah bergetar, telinga saya hampir tuli,” Peter Olupot, seorang penjaga bank yang berada di dekat serangan di gedung parlemen, mengatakan kepada kantor berita Reuters.
Polisi mengatakan serangan itu dilakukan oleh “kelompok teror domestik” yang terkait dengan ADF. Kelompok yang dibentuk pada akhir 1990-an untuk menentang Presiden Uganda yang telah lama menjabat, Yoweri Museveni, tetapi muncul kembali dekade terakhir ketika serangannya mulai diklaim oleh kelompok Negara Islam.
Bulan lalu, ADF mengatakan berada di balik serangan terhadap sebuah bar di Kampala yang menewaskan seorang pelayan berusia 20 tahun.
Pasukan Uganda juga merupakan bagian dari pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika di Somalia yang memerangi al-Shabab, sebuah kelompok pemberontak yang bersekutu dengan al-Qaeda.