Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Asjhari

Mengenang Peran Penting Kiai, PPHM Selenggarakan Haul KH. Asjhari Mu’thi



Berita Baru, Tuban – Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin (PPHM) Jarorejo Kerek menyelenggarakan Haul KH. Asjhari Mu’thi yang keempat pada Rabu (3/11).

Seperti disampaikan Ketua Panitia Kiai Kasno, Haul tersebut diadakan karena dua (2) hal.

Pertama untuk mengenang jasa sekaligus perjuangan almarhum KH. Asjhari Mu’thi, sedangkan kedua untuk memberi wadah bagi para alumni PPHM untuk berkumpul selepas sekian tahun tidak bersua.

“Ini dalam rangka mengenang perjuangan Romo KH. Asjhari sebagai kiai kita bersama di Kerek sekaligus wadah bagi para alumni PPHM,” ungkap Kiai Kasno dengan Bahasa Jawa halus.

Dalam acara yang diselenggarakan di halaman PPHM ini dengan protokol kesehatan yang ketat, Kiai Kasno juga menyampaikan bahwa sebenarnya KH. Asjhari masih selalu membimbing para santrinya.

“Secara lahir, beliau memang sudah meninggalkan kita, tapi secara batin, beliau selalu ada untuk membimbing kita semua,” jelasnya dalam acara yang ditayangkan juga secara langsung via Kanal Youtube MI Salafiyah Margomulyo Kerek ini.

KH. Asjhari adalah pengemban tugas para nabi di Kerek  

Haul ini dihadiri juga oleh KH. Abdul Matin Jawahir Pengasuh Pesantren Sunan Bejagung Tuban.

Kiai Matin, sapaan akrabnya, secara tegas menyampaikan bahwa KH. Asjhari Mu’thi adalah pengemban tongkat estafet para nabi yang ditugaskan di Kerek.

Menurut Kiai Matin, semua peserta yang hadir di haul tulus untuk mengenang sang guru, KH. Asjhari Mu’thi, bukan karena siapa yang akan memberikan mauidzah hasanah.

“Pertama kali melihat para jemaat ini, semuanya tulus karena ingin menghadiri dan mengenang KH. Asjhari, bukan karena siapa yang akan mengisi mauidzah,” ungkap Kiai Matin dengan Bahasa Jawa.  

“Masyarakat Kerek ini punya rasa mahabbatus shalihin yang bagus,” imbuhnya.

Untuk menegaskan pandangannya tersebut, bahwa KH. Asjhari adalah penerus tugas para nabi, Kiai Matin menjelaskan sejarah muncul pesantren di Indonesia.

Kiai Matin menceritakan hal tersebut sejak Nabi Adam hingga masa KH. Asjhari Mu’thi di Jarorejo, Kerek, Tuban, Jawa Timur.

“Nabi itu, dulu ada di mana-mana, ada banyak dan dengan tugasnya masing-masing. Begitu pun dengan para ulama dan wali. Mereka diberi tempat masing-masing untuk melanjutkan tugas para nabi,” paparnya.

Dari penceritaan ini, Kiai Matin pun mendoakan agar ke depan di Kerek ada sosok Asjhari-Asjhari yang lain dan ada pondok besar yang bisa mengayomi masyarakat.

“Perjuangan Romo Kiai Asjhari ini harus ada yang melanjutkan, dan saya doakan di sini akan ada pondok yang besar,” kata Kiai Matin.