Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Pria Asal Gresik ini Rela Ngesot Demi Mendapat Bantuan

Pria Asal Gresik ini Rela Ngesot Demi Mendapat Bantuan



Berita Baru, Gresik – Seorang pria penyandang disabilitas atau cacat fisik asal Panceng Gresik rela ‘Ngesot’ demi mendapatkan bantuan tunai dari pemerintah pusat. Pria yang diketahui bernama Anang Ma’ruf itu sehari-hari berprofesi sebagai penjual nasi bungkus.

Anang mengaku rela jauh-jauh datang dari wilayah Gresik Utara menuju wilayah selatan Gresik demi mengambil bantuan tunai, karena dagangannya sempat sepi dihantam pandemi Covid-19.

“Ya terima kasih pemerintah, terima kasih pak polisi, bantuan uang ini sangat membantu kami untuk melanjutkan hidup,” ucapnya, Sabtu (30/10) kemarin.

Merasa iba dengan pemandangan itu, sejumlah anggota polisi yang sedang melakukan pengamanan di lokasi penyaluran bantuan pun berusaha membujuk Anang, agar mau digendong petugas ke tempat pencairan sumbangan.

Namun sayangnya, meski berkali-kali petugas polisi menawarkan bantuan, si pedagang nasi bungkus di jalanan ini tak bergeming dan lebih memilih jalan sendiri dengan cara ‘Ngesot’ lantaran mengalami cacat fisik di bagian kakinya.

“Mohon maaf pak polisi, saya jalan sendiri saja, tidak apa- apa kok. Saya sudah terbiasa beraktifitas seperti ini,” ujar si pedagang sambil melambaikan tangannya.

Sementara Kapolsek Menganti Gresik AKP Tatak S, menyatakan penyaluran bantuan tunai di Polsek Menganti diberikan kepada seribuan pedangan kaki lima (PKL) dan warung yang tersebar di Gresik, diantaranya di Kecamatan Menganti, Balongpanggang, Cerme hingga Kecamatan Panceng.

“Tadi memang ada salah satu penerima asal Panceng yang gak bisa jalan. Petugas kami langsung sigap mencoba membantunya, sayangnya beliaunya menolak dengan halus,” tutur Tatak.

Ditambahkan AKP Tatak, jika penyaluran bantuan tunai masing- masing sebesar 1,2 juta itu dari pemerintah pusat, yang disalurkan melalui Polri. Di Gresik dilaksanakan oleh Polres Gresik bersama Jajaran Polsek Menganti.

Pantauan di lapangan, meski penyaluran bantuan melibatkan ratusan warga, namun hingga kegiatan itu berjalan tertib, karena pihak polisi telah menyiapkan tempat antrian dan menerapkan protokol kesehatan (Proses) secara ketat.