Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Penerapan TAKE Kabupaten Nunukan Melalui Reformulasi Alokasi Dana Desa
Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid dalam acara Green Leadership Forum (GLF), Rabu (27/10).

Penerapan TAKE Kabupaten Nunukan Melalui Reformulasi Alokasi Dana Desa



Berita Baru, Jakarta – Dalam mendorong akselerasi penerapan kebijakan transfer anggaran kabupaten berbasis ekologi (TAKE) untuk lingkungan hidup tetap lestari, Bupati Nunukan mencoba mengintervensi program-program pengelolaan dana desa.

“Karena wilayah kita tidak dalam satu tempat. Kita terbagi menjadi tipologi keadaan geografis berbeda. Sehingga bentuk intervensi kami menyesuaikan wilayah masing-masing,” kata Asmin Laura Hafid dalam acara Green Leadership Forum (GLF), Rabu (27/10).

Forum yang bertajuk “Kebangkitan Nasional dalam Mendorong Transfer Fiskal Berbasis Ekologi di Indonesia” merupakan bagian dari rangkaian festival inovasi Ecological Fiscal Transfer (EFT).

Acara tersebut diselenggarakan oleh PATTIRO bersama Koalisi Masyarakat Sipil untuk Pendanaan Perlindungan Lingkungan, IBC, Fitra Riau, TRI, RTKL dan Beritabaru.co sebagai media patner serta didukung The Asia Foundation (TAF).

Kepada pemerintah Desa, Asmin meminta pengelolaan ADD setiap tahunnya dianggarkan dan dialokasikan sekian persen untu kepedulian terhadap lingkungan.

“Karena ini sangat penting, dan sampai hari ini masih menjadi isu strategis di wilayah kita. Disamping perhatian dan intervensi kita juga ambil dari APBD, saya kira pemanfaatan ADD yang ada memang sangat perlu kita intervensi,” ungkap Asmin.

Dalam kesempatan itu, Asmin juga menyampaikan adanya tantangan dan hambatan dalam mendorong pembangunan lingkungan lestari, diantaranya kesadaran serta kepedulian.

“Jadi kita melalui Camat-camat setempat untuk terus mengingatkan kepada masyarakat agar tetap peduli terhadap lingkungan,” jelasnya.

Terkait anggaran untuk insentif ekologi, juga menjadi perhatian Pemkab Nunukan. Dengan luas wilayah 60% masuk kawasan hutan, kata Amin, sangat penting dan strategis pengelolaannya diperhatikan.

“Dengan strategi. Kita harus punya konsep yang jelas. Jadi jangan sampai kita mengalokasikan anggaran tetapi kita tidak tahu apa yang harus dilakukan. Karena beda wilayah beda lokasi beda permasalahan lingkungannya,” ungkap Bupati Nunukan.

Diakhir sharing session penerapan TAKE itu, Bupati Asmin menegaskan bahwa pembangunan berbasis lingkungan hidup lestari di daerahnya akan terus menjadi perhatian.

“Setiap tahun anggaran kita, mengalokasikan anggaran untuk isu-isu lingkungan,” tukas Asmin Laura Hafid.