Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Jumlah Populasi Asli Rusia Mengalami Penurunan Terbesar dalam Sejarah Karena Pandemi Covid-19
(Foto: Alexander Zemlanichenko/AP)

Jumlah Populasi Asli Rusia Mengalami Penurunan Terbesar dalam Sejarah Karena Pandemi Covid-19



Berita Baru, Internasional – Populasi asli Rusia mengalami penurunan terbesar dalam sejarah selama 12 bulan terakhir. Pernyataan tersebut berdasarkan analisis statistik resmi pemerintah yang dibuat oleh seorang ahli demografi independen terkemuka, ketika negara itu memerangi gelombang keempat pandemi Covid-19 yang mematikan.

Populasi asli  – jumlah yang dihitung dari kematian dan kelahiran yang terdaftar, tidak termasuk dampak migrasi – menurun 997.000 antara Oktober 2020 dan September 2021, menurut perhitungan ahli demografi Alexei Raksha.

Seperti dilansir dari The Guardian, Rusia telah menjadi salah satu negara yang paling terdampak oleh pandemi dengan catatan kematian mencapai 660.000 kasus sejak awal tahun 2020. Merupakan penurunan dramatis jumlah populasi dan tatanan sosial yang diakibakan oleh pandemi.

Laporan pemerintah sebelumnya menunjukkan penurunan populasi Rusia pada tahun 2020 adalah 11 kali lebih besar daripada sebelum pandemi 2019.

“Cukup sederhana, kematian yang disebabkan oleh Covid-19 adalah alasan terbesar penurunan populasi. Sebagian besar faktor lain tetap sama,” kata Raksha, seorang peramal demografi yang meninggalkan badan negara Rusia Rosstat tahun lalu setelah mengkritik angka virus corona di pusat informasi tersebut.

Dia menunjukkan bahwa tingkat kelahiran tidak menurun selama setahun terakhir, yang menunjukkan penurunan itu karena tingkat kematian Rusia yang meningkat.

Meskipun vaksin tersedia secara luas, pada hari Rabu (13/10), Rusia mencatat rekor baru jumlah kematian akibat virus corona, karena skeptisme masyarakat terhadap vaksin buatan Rusia, dengan hanya sepertiga dari populasi yang divaksinasi sepenuhnya.

“Saya tidak melihat bagaimana situasinya dapat membaik mengingat lintasan keraguan vaksin saat ini dan kurangnya pembatasan,” tambah Raksha.

Raksha mengatakan penurunan demografis saat ini dapat dibandingkan dengan penurunan yang terlihat antara Juli 1999 dan Juni 2000, ketika populasi Rusia turun 983.000, menyusul satu dekade ketidakstabilan ekonomi, yang menyebabkan tingkat kelahiran dan harapan hidup jatuh.

Penurunan populasi Rusia sudah berada di garis depan agenda Kremlin sebelum pandemi dan para ahli mengatakan Covid-19 hanya memperburuk masalah ini.

Total populasi Rusia saat ini berkisar 145 juta lebih rendah daripada ketika Vladimir Putin pertama kali berkuasa pada tahun 2000. Dalam konferensi persnya tahun 2019, Putin mengakui bahwa prospek pengurangan populasi Rusia “menghantuinya”. Membalikkan krisis demografis pada akhir masa jabatannya pada tahun 2024 adalah salah satu janji utama yang diumumkan selama kampanye pemilihan ulang tahun 2018.

Selama bertahun-tahun Kremlin telah memperkenalkan sejumlah kebijakan dan pembayaran kesejahteraan untuk mendorong penurunan angka kelahiran, termasuk skema pemberian bantuan kepada keluarga dengan lebih dari dua anak.

Namun, terlepas dari upayanya, sebuah laporan pemerintah tahun 2019 mengatakan populasi Rusia bisa turun lebih dari 12 juta pada tahun 2035.

Kritikus Kremlin mengatakan pemerintah juga telah menggunakan krisis demografis untuk membenarkan tindakan kerasnya terhadap komunitas LGBT, memperkenalkan pelarangan “propaganda gay” dan melarang adopsi untuk pasangan sesama jenis dalam upaya untuk mempromosikan apa yang disebut nilai-nilai keluarga tradisional.