Deretan Milisi yang Mendukung Capaian Taliban, dari Hamas Hingga al-Qaeda
Berita Baru, Internasional – Suksesi kemenangan Taliban dalam mengambilalih Afghanistan ternyata turut membangkitkan semangat kelompok milisi di berbagai penjuru negara, mulai dari Hamas hingga Al-Qaeda.
Di sisi lain, kejatuhan Ibu Kota Kabul ke tangan Taliban memicu kekhawatiran bahwa Afghanistan akan kembali menjadi rumah bagi para milisi hingga kelompok teroris yang terinspirasi oleh keberhasilan kelompok tersebut.
Beberapa kelompok milisi di seluruh dunia bahkan memuji capaian Taliban yang kini terus memperkuat cengkeramannya di Afghanistan.
Berbagai kelompok itu bahkan mengaku terinspirasi dengan keberhasilan Taliban dan bersumpah akan kembali menggencarkan perjuangan mereka.
“Para kelompok milisi secara tertulis sangat gembira dan bersemangat dengan kembalinya Taliban. Konstituen kelompok milisi dan teroris di Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika menyambut itu (kemenangan Taliban),” kata analis keamanan Asia Selatan dari Pusat Keamanan dan Kerja Sama Internasional Universitas Standford, Asfandyar Mir.
Berikut adalah sejumlah kelompok milisi yang mendeklarasikan dukungan mereka terhadap Taliban
Al-Qaeda, Yaman
terinspirasi dengan Taliban yang berhasil mengambil alih kekuasaan dari Afghanistan pada Minggu (15/8), Al-Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) di Yaman berjanji akan melanjutkan misinya. Salah satu jaringan kelompok teroris Al-Qaeda yang aktif di Yaman dan Arab Saudi itu bahkan mengucapkan selamat kepada Taliban atas keberhasilan mengalahkan pasukan Afghanistan yang baru saja ditinggalkan militer Amerika Serikat usai dua dekade invasi.
“Kemenangan dan pemberdayaan ini mengungkapkan kepada kita semua bahwa jihad dan pertempuran mewakili cara (hukum Islam), legal, dan realistis untuk mengembalikan hak (dan) mengusir penjajah dan penyusup,” kata AQAP melalui sebuah pernyataan pada Rabu (18/8).
“Adapun permainan demokrasi dan bekerja dengan pasifisme, itu adalah fatamorgana yang menipu, bayangan sekilas, dan lingkaran setan yang sia-sia,” ucap AQAP menambahkan.
AQAP dianggap sebagai cabang Al-Qaeda paling aktif dan paling berbahaya.
Ketika Taliban menguasai Afghanistan pada 1996-2001, kelompok itu memang dekat dengan Al-Qaeda. Usai teror 11 September 2001 di Amerika Serikat, pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden, bersembunyi di Afghanistan.
Invasi AS ke Afghanistan pada 2001 salah satunya disebabkan karena rezim Taliban saat itu ogah menyerahkan Bin Laden kepada Negeri Paman Sam.
“Jaringan Al-Qaeda melihat kembalinya Taliban sebagai kemenangannya sendiri,” kata Mir seperti dikutip Reuters.
Houthi, Yaman
Di Yaman, pencapaian Taliban disebut-sebut memupuk semangat kelompok pemberontak Houthi yang telah puluhan tahun melakukan perlawanan terhadap pemerintah.
Sejak 2014, Houthi berhasil menduduki Ibu Kota Sanaa dan memicu perang saudara di Yaman yang berlangsung hingga kini. Salah satu tujuan Houthi adalah menggulingkan pemerintah Yaman yang dinilai korup.
Banyak pihak menganggap Perang Yaman merupakan konflik proxy antara Arab Saudi yang mendukung pemerintah Yaman dan Iran yang mendukung Houthi.
Sempat Dibubarkan, Pengungsi Afghanistan Kembali Demo UNHCR
Pada 15 Agustus lalu, juru bicara Houthi, Mohammad Abdel Salam, mengunggah pernyataa di akun Twitternya yang secara tersirat menyinggung pemerintah Yaman.
Dalam kicauan itu, Salam mengatakan bahwa “mencari intervensi asing adalah kejahatan yang tidak menghasilkan negara atau tentara, melainkan mengarah pada kerugian, penghinaan, dan rasa malu.”
Tehrik-i-Taliban, Pakistan
Tehrik-i-Taliban atau kelompok Taliban di Pakistan mendeklarasikan janji setia terhadap kelompok Taliban di Afghanistan usai kejatuhan Kabul ke tangan kelompok itu.
Taliban Pakistan atau (TTP) bukan bagian dari kelompok Taliban dari Afghanistan.
Meski begitu, keduanya dikabarkan saling mendukung. TTP bahkan mengatakan ratusan anggotanya dibebaskan dari penjara Afghanistan tak lama usai Taliban menguasai negara itu.
Menurut sejumlah analis, TTP sejauh ini menjadi kelompok milisi yang memunculkan risiko pemberontakan paling nyata. “Berbasis di timur Afghanistan, TTP terus meningkatkan serangan terhadap Pakistan dan tampaknya sedang mempersiapkan serangan besar,” kata Mir.
TTP selama ini dituduh bertanggung jawab atas serangkaian serangan mematikan di Pakistan. Salah satu yang terburuk adalah serangan TTP ke sebuah sekolah di Peshawar pada 2014. Serangan itu menewaskan lebih dari 140 orang, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak.