Kemenhub Siapkan Kapal Isolasi Terpusat Untuk Pasien COVID-19
Berita Baru, Jakarta – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menyiapkan 10-12 kapal yang akan diprioritaskan bagi daerah yang memiliki kasus COVID-19 yang tinggi.
Dengan adanya isolasi terapung ini, Menhub mengajak seluruh pihak dan masyarakat untuk memanfaatkan dengan optimal upaya isolasi mandiri.
Melalui akun Instagram pribadinya, Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati menjelaskan bahwa awal mula gagasan mengalihfungsikan kapal sebagai tempat Isoter ada pembatasan mobilitas.
“Bahwa sejak pandemi, beberapa kapal penumpang milik Pelni (dan juga kapal-kapal milik swasta) terpaksa berhenti beroperasi karena pembatasan mobilitas masyarakat,” kata Jubir Kemenhub Adita Irawati, Sabtu (21/9).
“Di saat yang sama, di beberapa wilayah di luar Jawa ada tantangan dalam penyediaan isolasi terpusat,” lanjutnya.
Sementara, tuturnya, kondisi isolasi mandiri di rumah tidak selalu memadai, bahkan menimbulkan kluster keluarga. Sedangkan isolasi terpusat mengalihfungsikan hotel dan tempat penginapan lain tidak selalu mencukupi dan mudah serta cepat dilakukan.
“Maka lahirlah ide untuk memanfaatkan kapal Pelni untuk menjadi tempat isoter. Tak kurang dari 6 kapal telah digunakan untuk isoter di Makassar, Bitung, Minahasa Utara, Sorong, Jayapura, Lampung, dan Medan,” jalas Adita.
Adita juga menyebut, bahwa dari pagi hingga siang (21/8) Menhub Budi Kary bersama Menteri BUMN Erick Thohir dan Walikota Medan Bobby Nasution meninjau kapal Bukit Raya milik Pelni yang dijadikan tempat isoter di kota Medan.
“Kapal ini memiliki sekitar 450 tempat tidur yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Medan dan sekitarnya, yang terpapar Covid-19 tanpa gejala atau bergejala ringan,” ungkapnya.
Menurut Adita belajar dari pengalaman Makassar, para pasien di kapal isoter dapat menikmati udara laut yang kaya klorine, yang sangat bermanfaat untuk proses penyembuhan.
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa fasilitas di atas kapal juga dapat dimaksimalkan untuk memberi suasana yang berbeda seperti olahraga di dek, nonton film di layar besar, memancing di lautan dll. Tak heran pasien di sana rata2 dalam lima hari sudah negatif.
“Pandemi memang “memaksa” kita jadi inovatif dan kreatif… untuk mencari solusi pemulihan pandemi. Semogaaa situasi lekas membaik yaaa…amiiin” tukasnya.