Di Ujung Tanduk, UMNO Dukung Ismail Sabri Maju Menjadi Perdana Menteri Malaysia
Berita Baru, Kuala Lumpur – Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) mendukung mantan wakil Perdana Menteri Ismail Sabri sebagai kandidatnya untuk menjadi perdana menteri Malaysia berikutnya setelah pertemuan dewan tertinggi partai.
“Media bertanya soalan2 semasa. PAS nyatakan semua 18 anggota parlemen memberi SD sokong DS Ismail Sabtri sebagai calon Perdana Menteri,” kata kata Sekjen Partai Ahmad Maslan melalui cuitan di akun resminya, Rabu (18/8).
Ismail Sabri (61 tahun) adalah wakil perdana menteri dan menteri pertahanan dalam pemerintahan Muhyiddin Yassin yang mengundurkan diri pada Senin (16/8) di tengah pertikaian politik dan kemarahan publik atas penanganannya terhadap pandemi COVID-19.
Sementara itu, partai-partai oposisi memilih antara Anwar Ibrahim dan Shafie, mantan kepala menteri negara bagian Sabah di Kalimantan.
Selama 17 bulan menjabat, Muhyiddin berada di bawah tekanan terus-menerus untuk membuktikan suara mayoritasnya di parlemen, sementara para pemimpin UMNO berulang kali mengancam untuk menarik dukungan mereka dari koalisi yang berkuasa.
Dan pekan lalu, Muhyiddin mengumumnkan pengunduran dirinya setelah mengakui pekan lalu bahwa dia tidak lagi memiliki suara mayoritas.
Raja saat ini, Raja Al-Sultan Abdullah telah memutuskan bahwa mayoritas perdana menteri berikutnya diuji di parlemen, katanya setelah bertemu dengan para pemimpin partai pada hari Selasa (17/8).
Setelah pertemuan itu, Anwar mengatakan kepada wartawan bahwa raja telah menekankan bahwa negara itu sedang menghadapi krisis politik dan konstitusional.
“Dengan melihat itu, semua pihak tampaknya telah mencapai konsensus – yaitu untuk mengakhiri ‘politik lama’… dan fokus pada pembangunan negara,” tambahnya.
Secara total, 222 anggota parlemen negara itu memiliki waktu hingga pukul 4 sore (08:00 GMT) untuk memberi tahu raja tentang pilihan mereka. Tidak jelas apakah akan ada mosi percaya di parlemen untuk mengkonfirmasi siapa pun yang terpilih sebagai perdana menteri baru.