Wujud Ikhtiyar Hadapi Covid-19, Tiga Serangkai Fatayat NU Surabaya Raya Gagas Tim Litigasi
Berita Baru, Gresik – Wujud sinergitas gerakan menghadapi situasi pandemi di wilayah Surabaya Raya, Pimpinan Cabang Fatayat NU Kabupaten Gresik berkolaborasi dengan PC Fatayat NU Bawean, PC Fatayat NU Surabaya, dan PC Fatayat NU Sidoarjo, menyelenggarakan Webinar 3 Serangkai dengan tema “Semangat Tiga Serangkai dalam PPKM Darurat di Masa Pandemi Covid-19”.
Sinergitas tiga cabang Fatayat NU ini telah terbangun lama, tercatat dalam sejarah Fatayat dilahirkan oleh 3 tokoh perempuan Chuzaimah Mansur dari Gresik, Aminah Mansur dari Sidoarjo, dan Mursotijah Chamid dari Surabaya. Oleh sebab itu, kini saatnya spirit 3 serangkai bersinergi bersama mengahadapi situasi pandemi untuk berkhidmah kepada umat nahdliyin.
Selain itu, merujuk pada Rencana Jangka Panjang Pengembangan Fatayat NU 25 Tahun (2015-2040), visi Fatayat NU adalah menjadi lembaga badan otonom Perempuan NU yang mampu menerjemahkan Islam sebagai rahmat bagi perempuan dan laki-laki dengan berpartisipasi aktif dalam mewujudkan tatanan kehidupan yang setara dan adil di keluarga, masyarakat, negara dan dunia.
Sahabat dari PAC Fatayat Manyar Gresik, dokter Nila Hapsari, menggagas usulan tentang dibentuknya tim mitigasi Fatayat, yakni tim yang mendata jumlah anggota Fatayat yang sedang isoman di tiap PAC bahkan di tiap ranting.
“Tim ini nantinya memberikan edukasi tentang pelaksanaan isoman, apa saja yang bisa dilakukan di rumah untuk menunjang kesembuhan sahabat yang sedang isoman,” ucapnya.
Selanjutnya, Nila juga mengusulkan dapur darurat di masing-masing PAC untuk menyediakan makanan siap saji. “Karena kebutuhan yang disuplai biasanya adalah sembako, dan tidak semua pasien isoman bisa melakukan aktivitas memasak di rumah karena faktor kesehatannya tersebut,” katanya.
Sementara itu, Sahabat Nur Azizah dari PC Sidoarjo sekaligus Ketua PAC Waru juga berkesempatan urun rembug perihal kesempatan berkhidmah sebagai relawan pelaksanaan vaksinasi. Sebab di tempat dirinya tinggal, banyak nakes yang sakit, sehingga penyelenggaraan vaksinasi tersendat-sendat.
Sedangkan Sahabat Ummi Nahdliyah dari PW Fatayat NU Jawa Timur menggaris bawahi tentang khidmah Fatayat untuk umat dalam masa pandemi ini adalah ikhtiar yang lengkap baik lahir maupun batin.
“Ikhtiar batiniah yakni menggelar doa bersama dan istighosah. Sedangkan secara lahiriah misalnya membekali pengetahuan tentang bagaimana menghadapi pandemi, mendata kader yang sedang isolasi mandiri, kepedulian terhadap sahabat dan keluarganya yang sedang dirawat di RS, ataupun jika ada keluarga sahabat yang meninggal dunia,” terangnya.
Ummi menambahkan bahwa tugas Fatayat adalah memberikan dukungan moral dan spiritual bagi keluarga yang ditinggalkan. Sahabat Ummi juga mengusulkan agar Fatayat membangun fasilitas call center bagi sahabat-sahabat yang membutuhkan.